Orlina M. Brabar: Membaca dan Rasa Ingin Tahu yang Besar

"Harta kekayaan bisa dicuri dari kamu, tetapi ilmu adalah kekayaan yang tidak dapat dicuri dan akan terus melekat padamu."

Sejak bisa membaca di SD kelas awal, Orlina jadi suka sekali dengan kegiatan membaca. Kesukaan itu, menurutnya tidak dipengaruhi oleh siapapun. Tetapi berasal dari besarnya rasa ingin tahu dan penasaran akan sesuatu hal yang baru. "Suka penasaran akan sesuatu yang baru di dalam alkitab. Dari situ mulai suka melihat buku-buku yang ada gambarnya dan cerita-cerita pendek dalam pelajaran Bahasa Indonesia" terang Ona, biasa Orlina dipanggil.

Dari kesukaan membaca itu, membuatnya terbiasa membayangkan cerita yang dibacanya. Imajinasinya berkelana. Ada cerita-cerita rakyat yang pernah dibacanya, banyak judul. Tetapi tidak itu saja. Bukan hanya cerita pendek yang ia sukai, tetapi juga buku-buku rohani penambah motivasi dan pelajaran bagi hidupnya.

Ia pun mengakui bahwa saat ini, dirinya sedang membaca buku yang diberikan oleh salah satu anggota keluarnya. Buku hadiah itu ditulis oleh Joel Osteen dengan judul "Your Best Life Now" yang berisi 7 langkah menuju kehidupan yang penuh potensi. Buku dengan judul yang menarik, apalagi dengan membaca buku ini, Ona merasa bisa lebih mengembangkan diri dengan memperbesar visinya.

Sebagai contoh, dalam salah satu kisah pada buku itu, ada cerita tentang bagaimana menaikkan tingkat pengharapan kita. dalam point ini ada berbicara mengenai menaikkan tingkat pengharapan kita.

"Menurut saya benar sekali, karena kalau tidak ada nilai pengharapan di dalam diri seseorang, tidak akan ada usaha untuk mewujudkan sesuatu yang menjadi harapannya tersebut. Saya terdiam dan berpikir bahwa memang benar saya menjalani hidup ini dan membiarkannya mengalir begitu saja tanpa adanya harapan. Tetapi dengan membaca bagian ini, kisah itu memotivasi saya untuk berpikir dan bertanya pada diri saya. Sebenarnya apa sih harapan terbesar yang ada dalam diri saya?  Dan itu membuat saya untuk mencari tahu mengenai diri saya siapa saya dan memahami nilai dari diri saya sendiri" lanjut Ona, menjelaskan betapa menariknya buku tersebut.

 
Ona kerap meluangkan waktu untuk membaca. Dan tempat serta waktu terbaik adalah saat ia sedang sendiri. Ia merasa bisa membaca dengan fokus sembari menyerap atau mengikuti ke mana arah bacaan itu membawanya. Dan hal itu membawanya pada pertanyaan-pertanyaan ketika membaca. Semakin banyak hal yang muncul dalam benaknya, semakin penasaran jadinya.

Dirinya pun sepakat, bahwa jika banyak membaca, bisa mengubah diri menjadi lebih baik. "Mulai dari pola pikir yang menjadi dewasa, mengubah cara pandang, menanggapi suatu masalah dengan bijak, bisa juga belajar menjadi pendengar yang baik, belajar bersabar bahkan belajar  mengenai berbagai karakter dalam membaca." Ungkapnya.

Dari membaca Alkitab misalnya, saya belajar misalnya menjadi pribadi istimewa dan berharga. Yang awalnya insecure dan suka membanding-bandingkan diri, semenjak saya tahu hal ini saya menjadi orang yang paling percaya diri ketika orang membully saya mengenai fisik. Ketika saya dirundung, saya akan berdiri dan dengan tegas mengatakan bahwa saya orang yang berharga dan istimewa bagi Tuhan.

Itu sebabnya, selain membaca buku untuk kesenangan dan pembelajaran, dirinya juga terus menekuni Alkitab. Dia banyak menemukan tokoh-tokoh yang memimpin dan melayani serta membuat banyak perubahan dan bermanfaat bagi tempat di mana dia hidup dan tinggal. Jika dibaca berulang-ulang kali tetap saja Ona merasa menemukan hal-hal baru di dalamnya.