Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Mengenang Afsalom Tabakore

9 Desember 2021   07:44 Diperbarui: 12 Desember 2021   12:42 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ruth F. Ginting

Beberapa tahun lalu, seorang kawan menanyakan proses bagaimana menerbitkan buku, mana saja yang sebaiknya dipilih.

Berawal dari berbagi cerita itu, akhirnya saya menemukan kisah dua penulis cilik dari buku yang diilustrasikan oleh kawan saya itu yang berjudul "Nayakore Tempat yang Indah" dan "Musim Kemarau di Nayakore"

Buku yang akhirnya terbit secara digital sa ulas dalam ulasan buku sederhana, sebagai pengingat jalan panjang yang mereka bertiga lalui.
Ketika akhirnya saya tahu salah satu penulis dari buku ini telah tiada, meninggal karena sakit di usia begitu muda. Rasanya ikut sedih, mengingat jangan-jangan ia merupakan salah satu pionir anak Kokoda yang menulis buku bacaan anak dari kampungnya, Nayakore di Negeri Besar-Sorong Selatan sana.

Anak itu bernama Afsalom Tabakore, bersama Alpius Tinopi dan guru yang mengilustrasikan bukunya bernama Ruth F. Ginting.

Beberapa minggu lalu sa berinisiatif membuatkan semacam diskusi mengingat para penulis cilik ini, menghadirkan Bu Guru Ruth F. Ginting, juga menghadirkan Casper Aliandu, guru di Mappi-Papua yang bukunya berjudul "Anak Asli Asal Mappi" masuk lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2021

Mendung pagi ini mengingatkan sa pada puisi yg sa buat mengenang Afsalom, dan dibacakan Kaka Yuli Konjol dari Rumah Baca Cenderawasih di Sorong Selatan, sebagai pembuka diskusi tersebut.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun