Mohon tunggu...
Luh Wildayanti
Luh Wildayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Luh Wildayanti (2012061026)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Arya Wedakarna Senator Bali Viral Diduga Lecehkan Hijab

3 Januari 2024   16:28 Diperbarui: 3 Januari 2024   16:34 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram @aryawedakarna

Senator asal Bali, Arya Wedakarna mendadak viral di media sosial pasca tersebar potongan vidio rapat pada Jumat (29/12/23) di Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai yang banyak menuai berbagai macam komenentar. 

Dalam vidio tersebut Arya Wedakarna mengatakan "saya gak mau frontliner frontliner itu, saya mau gadis Bali yang kayak kamu, rambutnya keliatan terbuka.  jangan kasi penutup penutup yang ga jelas, this is not middle east (ini bukan timur tengah), enak aja di Bali, pake bunga kek, pake apa kek, pake bije (beras) disini. Kalo bisa sebelum tugas suruh sembahyang di pura, bije pakek" ujar arya di kutip Rabu (03/01/24) di tiktok @Akuratco

melihat petugas frontliner yang menyambut wisatawan dengan menggunakan "penutup kepala" ia merasa keberatan, karena hal tersebut tidak mencerminkan budaya Bali, melainkan itu di anggap sebagai budaya Timur Tengah. 

usai viral potongan vidio tersebut, Arya Wedakarna langsung membuat vidio klarifikasi pada instagram pribadinya @aryawedakarna pada Senin (01/01/23), dalam vidio tersebut terdapat permohonan maaf serta klarifikasi terkait vidio rapat yang beredar di media sosial. 

namun di kabarkan hari ini, Rabu (03/01/23) Senator Bali tersebut dilaporkan oleh Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB Fihiruddin bersama sejumlah aktivis ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). "Dengan adanya laporan ini diharapkan Polda NTB untuk segera memanggil Arya Wedakarna" ujarnya, di kutip pada Rabu (03/01/24) di detik.com

Dunia pekerjaan tidak hanya didasari kecerdasan namun yang paling penting diperhatikan adalah bagaimana cara menghargai seseorang, menjadi pribadi yang berakhlak serta tidak memandang ras, agama dan kerabat. Segala macam lisan yang di keluarkan dari seorang pejabat adalah contoh bagi rekan kerjanya serta anggotanya. maka dari itu jaga dan perhatikan cara berkomunikasi, dengan komunikasi banyak relasi, dengan komunikasi pula banyak musuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun