Kehadiran Industri 5.0 adalah untuk menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi digital, kemajuan ekonomi paralel dengan penyelesaian masalah sosial. Industri 5.0 identik dengan sinergi peradaban manusia dan teknologi digital tanpa menghilangkan jati diri manusia yang sesungguhnya. Dengan adanya Society 5.0 masyarakat harus mempersipkan diri untuk membangun SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih unggul dan berlandaskan pancasila.
Nah apa saja yang perlu di perhatikan untuk pembangunan SDM yang unggul? Nah yaitu :
- Kesehatan warga diperhatikan sejak dari kandungan, di antaranya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Kluarga Harapan (PKH)
- Sistem pendidikan menjangkau seluruh warga Negara, dengan melakukan peningkatkan kualitas pendidikan yang merata di semua wilayah dan lapisan social.
- Daya saing SDM di tempa, melalui pembentukan karakter yang adaptive, agile learner, self directed, entefreneur, multidisciplinary, global citizenship.
- Proses pembelajaran dalam institusi pendidikan di perdalam dengan fasilitas penguasaan hybrid skills and knowledge bagi peserta didik.
- Penetapan adaptasi pada sekolah dan perguruan tinggi, agar menjadi incubator inovasi dan disruptor maker, melalui pembelajaran yang mengakomodasi the emerging skills and knowledge.
- Linkage antara dunia pendidikan dengan dunia industry dan dunia professional, di bangun melalui kerja sama inklusif serta pengutan tradisi riset komprehensif (basic research, applied research, innovation research)Â
- Nation character bullding diperkuat, melalui institusi pendidikan sehingga para peserta didik tidak hanya adaptif dan kompetitif tapi juga kolaboratif dan berakar pada nilai-nilai luhur kemanusiaan serta kebangsaan.
Pembangunan SDM Â yang unggul harus disertai dengan pertumbuhan nasionalisme pada setiap individu. Untuk apa mempersiap kan SDM unggul jika produk SDM yang dihasilkan menggunakan seluruh bakat dan kemampuannya bukan untuk bangsa ini.
Pembangunan SDM unggul harus diikuti dengan penanaman dasar pancasila kepada generasi bangsa sejak dini. Pemahaman akan Sila Pertama akan mampu membangun SDM yang bermoral dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini sangat penting tentunya, hantaman serangan budaya luar yang jauh dari nilai-nilai moral agama akan dapat ditepis dengan pemahaman akan nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Pemahaman akan sila pertama akan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas secara spiritual.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradap akan membentuk SDM yang peduli akan sesama. Individu yang terbentuk akan menyadari betapa pentingnya untuk saling menghargai satu sama lain.
Sila Persatuan Indonesia tentu menjadi hal yang  penting. Persatuan Indonesia memiliki makna yang cukup luas dalam artian menghargai bangsa Indonesia dengan sifat kehidupan bangsa itu sendiri, menumbuhkan rasa Nasionalisme dalam diri generasi penerus. Setiap individu harus mampu mendahulukan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.Â
Sila ke 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan bercerita tentang pemahaman demokrasi. Jika kita memandang secara awam mungkin pemahaman sila ke 4 lebih kearah pemahaman akan fungsi politik pemerintahan. Sila keempat ternyata juga mampu membentuk karekter individu yang mampu mengambil keputusan dengan memandang kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, dan itu sebuah modal dasar dalam membentuk organisasi nirlaba yang maju.
Sila ke 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila ke-5 menekankan untuk setiap individu dapat bersifat adil terhadap sesama. Dengan  Menjadi adil kita dituntut untuk dapat menghormati hak dan kewajiban setiap manusia, mewujudkan keadilan sosial bukan hanya tugas dari pemerintah sebagai pemimpin politik sebuah negara.
Apalagi Indonesia ingin menuju Society 5.0 SDM yang unggul berlandasan Pancasila sangat penting agar tetap kesatuan kita terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H