banjir. Baik di kota-kota besar maupun di pedesaan. Banjir tidak hanya mempengaruhi lokasi yang terkena langsung, tetapi juga berdampak pada wilayah sekitarnya serta daerah yang jauh dari tempat banjir. Dampak banjir sangat bervariasi, mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti kesehatan, sosial, pendidikan, dan ekonomi. Bahkan, banjir di Kota Surabaya dapat menghentikan hampir seluruh aktivitas masyarakatnya.Â
Pada era sekarang, banyak daerah di Indonesia yang masih mengalami masalahBerbagai langkah telah diambil untuk mengatasi masalah banjir, terutama oleh pemerintah. Misalnya, pembukaan lahan terbuka hijau merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan daerah resapan air. Namun, upaya penghijauan kota memerlukan waktu lama sebelum dapat memberikan dampak signifikan dalam pencegahan banjir. Selain itu, kendala dalam pengalokasian lahan juga menjadi masalah.Â
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Â Setiap tahunnya, dapat dipastikan volume sampah akan selalu bertambah seiring dengan pola konsumerisme masyarakat yang semakin meningkat. Komposisi sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70% dan sisanya adalah sampah non organik 30- 40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong plastik atau kantong kresek selain plastik kemasan.
Kampung Tandes yang berlokasi di Surabaya Barat merupakan salah satu wilayah yang rawan terhadap banjir, terutama saat musim hujan. Sebagai daerah perkotaan yang padat, masalah drainase yang buruk dan minimnya ruang terbuka hijau memperparah situasi banjir. Oleh karena itu, keterlibatan pemuda Karang Taruna Ika Patra dalam Upaya mitigasi banjir melalui program ini sangat penting untuk mendorong perubahan di Tingkat komunitas. Salah satu solusi inovatif yang diterapkan adalah Biopori Jumbo 3 in 1. Teknologi biopori merupakan salah satu solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait dengan banjir dan pengelolaan sampah organik.Â
Teknologi biopori memiliki berbagai manfaat baik dari segi lingkungan, sosial maupun ekonomi yang meliputi:Â
- Dengan meningkatkan daya serap air, biopori dapat membantu mengurangi genangan air dan banjir di daerah perkotaan yang memiliki permukaan tanah kedap air.
- Biopori mempercepat dekomposisi material organik yang diisi di dalamnya, menghasilkan kompos alami yang memperbaiki kesuburan tanah.
- Sampah organik seperti daun dan sisa makanan dapat diolah menjadi kompos dengan cara memasukkannya ke dalam lubang biopori yang mengurangi volume sampah di TPA.Â
Lubang biopori biasanya memiliki diameter 10-30 cm dan kedalaman 100 cm. material organik dimasukkan ke dalam lubang ini yang kemudian akan terurai oleh mikroorganisme tanah. Selama proses ini, pori-pori di dalam tanah akan terbentuk sehingga meningkatkan infiltrasi air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H