Mohon tunggu...
Dayang Intan sakila
Dayang Intan sakila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby musik,menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pancasila menjadi Ideologi yang Inklusif dan sesuai dengan Konteks Indonesia

29 Desember 2024   22:05 Diperbarui: 29 Desember 2024   22:05 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, merupakan ideologi yang inklusif dan relevan dengan konteks kebhinekaan bangsa. Diformulasikan oleh para pendiri bangsa, Pancasila dirancang untuk mengakomodasi keragaman etnis, budaya, agama, dan bahasa yang ada di Indonesia.

Pancasila sebagai Ideologi Inklusif
Pancasila terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai universal dan lokal, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui keberadaan Tuhan dan memberikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan peradaban dalam kehidupan bermasyarakat.
Persatuan Indonesia: Mendorong semangat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menekankan pentingnya demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Berupaya mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

Nilai-nilai tersebut mencerminkan inklusivitas Pancasila, yang tidak memihak pada kelompok tertentu dan menghormati keberagaman yang ada. Sebagai ideologi inklusif, Pancasila menekankan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Relevansi Pancasila dalam Konteks Indonesia
Dalam konteks Indonesia yang multikultural, Pancasila berperan sebagai pemersatu dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti keadilan sosial dan tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan hidup, dapat membimbing kebijakan dan praktik pembangunan yang berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

Selain itu, Pancasila mendorong pembangunan etika digital yang kuat. Dalam menjawab tantangan era digital, seperti penyebaran berita palsu, privasi online, dan keamanan digital, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi dapat menjadi dasar untuk membentuk perilaku yang bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi.

Pancasila sebagai Landasan Nasionalisme Inklusif
Pancasila juga menjadi landasan bagi nasionalisme yang inklusif, yang tidak terjebak pada kepentingan sektoral dan jangka pendek sebagai akibat motif kekuasaan.
 Dengan demikian, Pancasila mendorong terciptanya masyarakat yang menghargai perbedaan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

sumber Refrensi:

LDII Jatim. "Pancasila, Dasar Bangsa Sekaligus Pembawa Islam yang Inklusif." ldiijatim.com
Kompasiana. "Relevansi Pancasila di Kehidupan Masa Kini." kompasiana.com
Kompasiana. "Relevansi Pancasila dalam Menghadapi Tantangan Global di Era Digital." kompasiana.com
Buku dan Publikasi Resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Pancasila: Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa." pustaka.kemdikbud.go.id
Peraturan Perundang-undangan
UUD 1945 (Pembukaan dan Pasal 1 Ayat 3 tentang prinsip negara hukum).
Wikipedia
"Pancasila (Filosofi)." id.wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun