Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) kembali membuat terobosan dengan meluncurkan E-SBL (Etnofotografi Silang Budaya Lasem), sebuah platform digital inovatif yang menggabungkan etnografi dan fotografi untuk mendokumentasikan serta mempromosikan kekayaan budaya silang di Lasem, sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa yang terkenal dengan keberagaman etnis dan budayanya.
Lasem, yang sering dijuluki sebagai "Little China" di Jawa, merupakan saksi bisu percampuran budaya Tionghoa, Jawa, dan Arab yang berlangsung harmonis selama berabad-abad. Melalui E-SBL, tim peneliti UM berusaha menangkap dan mengabadikan dinamika budaya ini dengan pendekatan visual yang kuat, memanfaatkan kekuatan fotografi untuk bercerita.
E-SBL bukan sekadar galeri foto online, tetapi sebuah platform interaktif yang memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi budaya Lasem dari berbagai sudut pandang.
Dengan diluncurkannya E-SBL, tim peneliti UM berharap dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Lasem, baik di tingkat nasional maupun internasional. Platform ini diharapkan bisa menjadi referensi penting bagi akademisi, pelajar, fotografer, dan pecinta budaya yang tertarik mendalami studi lintas budaya dan etnografi visual.
Tim peneliti UM percaya bahwa E-SBL dapat memainkan peran penting dalam melestarikan budaya Lasem sekaligus mengajak masyarakat global untuk lebih mengenal dan menghargai keragaman yang ada di Indonesia. Dengan E-SBL, mereka berharap dapat membuka akses yang lebih luas untuk memahami dan merayakan warisan budaya bangsa.
Peluncuran E-SBL ini menandai langkah penting dalam pengembangan sumber daya digital berbasis budaya, serta menunjukkan komitmen Universitas Negeri Malang dalam mendukung pelestarian budaya Indonesia melalui inovasi dan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H