Mohon tunggu...
Daya Negri Wijaya
Daya Negri Wijaya Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Malang

Sejarah dan Budaya Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tim Peneliti UM Teliti Silang Budaya di Kepulauan Banda

9 September 2024   21:17 Diperbarui: 9 September 2024   21:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tim peneliti dari Universitas Malang (UM) saat ini tengah melakukan penelitian intensif terkait fenomena silang budaya di Kepulauan Banda, Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana budaya-budaya yang berbeda di wilayah tersebut berinteraksi dan saling mempengaruhi sepanjang sejarah hingga masa kini.

Kepulauan Banda, yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah berharga sejak abad ke-16, telah menjadi titik temu berbagai kebudayaan dari seluruh penjuru dunia. Peneliti utama dari UM, Dr. Daya Negri Wijaya, menyatakan bahwa penelitian ini sangat penting untuk memahami dinamika sosial dan budaya yang telah berkembang di wilayah tersebut selama berabad-abad. "Banda adalah salah satu titik penting dalam sejarah globalisasi awal. Pertemuan budaya di sini tidak hanya menciptakan masyarakat yang beragam, tetapi juga menghasilkan bentuk-bentuk budaya yang unik dan kaya," ungkapnya.

Tim peneliti telah melakukan mengumpulkan data mengenai praktik-praktik budaya, bahasa, serta tradisi-tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu fokus utama mereka adalah bagaimana warisan budaya kolonial dan perdagangan internasional mempengaruhi identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat Banda.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kajian budaya di Indonesia, sekaligus memperkaya pemahaman tentang pentingnya pelestarian warisan budaya dalam konteks global. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk kebijakan pelestarian budaya di Kepulauan Banda yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama satu tahun dan akan diakhiri dengan publikasi dalam jurnal ilmiah internasional serta berbagai kegiatan diseminasi hasil penelitian kepada masyarakat luas. Dengan demikian, kekayaan budaya Banda diharapkan dapat terus terjaga dan dihargai sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun