Mohon tunggu...
Lyfe

Sepotong Cerita Manis Hidupku

16 Mei 2016   20:43 Diperbarui: 17 Mei 2016   10:40 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pertanyaan yang cukup membingungkan. Jakarta dan Samarinda adalah kota yang diizinkan orang tuaku untuk berkuliah, selain kedua kota itu tidak diperbolehkan. Keinginan hati ingin berkuliah di Universitas Indonesia, tetapi lulus SBMPTNnya di Universitas Mulawarman. Mau tidak mau ya tetap harus bersyukur, karena saya tahu bahwa Tuhan punya rencana indah tepat pada waktunya.

Ilmu Komunikasi adalah program studi yang aku dalami. Aku memilih program studi ini, karena berharap nantinya aku dapat bekerja di salah satu media nasional ataupun internasional. Hasrat ini sudah ku miliki sejak duduk di bangku kelas 10 SMA. Berbekal percaya diri dan keinginan yang besar, kini aku sudah duduk di bangku semester 6. Banyak hal yang sebelumnya tidak ku ketahui menjadi tahu, yang sebelumnya tidak ku amati menjadi ku amati. Aku juga dapat sedikit memahami pola-pola komunikasi yang terjadi di lingkungan sekitarku, baik itu keluarga, sahabat, maupun teman yang hanya sekadar kenal.

Menjadi wartawan ataupun Humas di salah satu instansi adalah cita-citaku saat ini. Menurutku, untuk menggapai itu perlu bekal yang banyak. Oleh sebab itu, aku menggalinya di waktu kuliah dengan ikut berorganisasi. Pesekutuan Mahasiswa Kristen FISIPOL adalah organisasi yang aku naungi. Disana aku dapat belajar banyak hal. Baik itu berbicara, menyusun acara, bertemu dengan orang-orang hebat, dan masih banyak lagi. Hal ini saya dapatkan karena kebetulan menjabat sebagai koordinator acara.

Kini, di usiaku yang menuju ke-21 tahun, aku banyak belajar berbagai hal. Susah senang sudah kurasakan. Saya bersyukur boleh dititipkan oleh Yang Maha Kuasa di keluarga yang sangat mengasihiku dan mendukungku. Bagiku, setiap waktu ada prosesnya dan saya tidak mau melewatkan satupun. Sekalipun proses itu cukup menyakitkan bahkan menyedihkan. Karena saya percaya, saat saya bersyukur untuk setiap proses yang ada, proses itu nantinya tidak akan mengkhianati hasilnya yang pasti manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun