Mohon tunggu...
Kabar Kalimantan
Kabar Kalimantan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agah kampong

Agah kampong adalah media sosial Informasi layanan publik merupakan situs berita independen terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, lingkungan, sosial dan budaya secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dio Punggo adalah Rumah Adat Dayak Bakati

19 Februari 2023   14:42 Diperbarui: 24 April 2023   18:06 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah adat dayak bakati dio punggo 

Rumah adat dayak bakati kalimantan barat
Rumah adat dayak bakati kalimantan barat

Rumah punggo yang artinya dalam bahasa lokal dayak bakati, (DIO PUNGGO). memang terlihat berbeda dari rumah adat tradisional suku-suku Dayak lainnya khususnya yang berada di Kalimantan Barat. Rumah adat ini digunakan oleh suku Dayak yang dalam ritual adat tahunan , atau dikenal juga dengan Gawai nyobeng / Nyabangk. Upacara gawai ini dilakukan tiap tahun bagi suku dayak bakati yang ada didusun segonde desa pisak kecamatan tujuh belas kabupaten bengkayang kalimantan barat. yang syarat dengan makna ritual yang sakral tentang mantra pesan leluhur nenek moyang, bertepatan juga dengan merayakan pesta ( gawai ) panen padi guna mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa serta berganti siklus perladangan tahunan panen padi, menyambut musim berladang ( bauma ) tahun berikutnya.
Rumah punggo memiliki gaya arsitektur rumah panggung berbentuk petak / persegi ada yang bundar dengan diameter sekitar 5_7 meter dan ketinggian sekitar 3_7 meter. 

Tinggi Rumah punggo melambangkan kedudukan kekuasaan derajat, kekuatan kedewasaan atau tempat kamang tariu dan benda-benda pusaka serta tengkorak manusia hasil kayau ( headhunting ) hasil pertarungan nenek moyang zaman dahulu yang harus dihormati.
Rumah punggo ini disangga dengan tiang kayu belian sebagai penopang dan sebatang kayu bulat sebagai titian (tangga) . Ketinggian rumah adat dusun segonde desa pisak kecamatan tujuh belas kab bengkayang Kalimantan Barat ini menggambarkan kedudukan identitas atau tempat roh Kamang Tariu yang harus dihormati. Dalam cerita  asal usul sejarah para tetua yang mendirikan rumah punggo disegonde sudah beberapa kali diganti ( perubahan ) karena sudah tidak layak atau rusak dan harus direnovasi mengikut perkembangan zaman, namun adat istiadat tradisi ini tetap dijalankan dan dilestarikan menurut adat-istiadat tradisi leluhur nenek moyang sampai saat ini.

Sumber. Tetua adat dayak segonde

Penulis : stepanus murdani 

Editor : admin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun