Mohon tunggu...
djarot daya yuwana
djarot daya yuwana Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin mengetahui segalanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranah Tak lagi Ramah

24 November 2010   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untuk kau dan yang disana..

saat-saat senja

alunan kami jajakan nada

gelak tawa diantara jeda kereta senja

mereka,tahu akami disini

tapi,apakah mereka melihat dengan hati

kami batu kami debu..

angan pasti berfetamorfosa menjadi mimpi,.

kami usahakan menjadi kenyataan,..

Kereta senja terus merangkak menjalani setiap tugas dan kewajibanya..

serombongan penumpang diam dan tak terlalu ramai ada didepan,sampin dan belakangku,..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun