Mohon tunggu...
Arek Dolan
Arek Dolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa di beirut islamic university (BIU) email :arekdolan01@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kabut untuk Bundaku

19 Oktober 2015   22:50 Diperbarui: 19 Oktober 2015   22:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabar kabut yang sudah merajalela bukanlah kabar baru di indonesia, tapi berita yang sudah menjadi bahan wajib headline berita tiap tahunnya , diberbagai surat kabar seperti kompas, jawa post, dan koran sindo dan lain, sampai koran manca negara turut ikut menimbrung karena kehebohan berita tersebut.

ternyata bukan hanya beritanya saja yang heboh, tapi kejadiannya memang menjadi terheboh selama beberapa pekan terakhir ini, bagaimana tidak kabut yang dihasilkan oleh kebakaran di indonesia itu telah mengirim gas beracun kebeberapa negara tetangga seperti singapura, malaysia dan tailand selatan, padahal megara tersebut berjarak ribuan kilometer dari indonesia,

apakah itu karena ketidak becusan pemerintah indonesia dalam menanggulanginya, atau memang saking parahnya kebaran itu sehingga tidak mudah ditanggulangi, atau ada oknum yang ingin mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dari kebakaran ini, yang pasti pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin, sampai-sampai harus meminta bantuan kepada negara tetangga untuk menanggulanginya,

saya disini bukan akan memaparkan sebak dan akibat kebakaran tersebut, karena banyak orang yang ahli dalam bidangnya, dari pada hanya penonton seperti saya ini , tapi saya ingin menyampaikan pandangan saya sebagai seorang warga negara yang membanggakan tanah air indonesia, tanah air bundaku, tanah air ibu kita.

ya ... tanah air bundaku itulah indonesia, jika kita berfikir betapa pentingnya hutan bagi indonesia, yang menjadi jantung dunia, yang hanya sulutan sedikit saja sudah menjadikan negara lain gaduh, tapi disisi lain, dimana hati nurani kita, dimana kasih sayang kita terhadap negara dimana kita lahir, tegakah anda menyakiti ibu anda?.... saya kira tak ada orang yang tega menyakiti ibundanya, kalaupun ada berarti itu bukan manusia. tapi hewan yang berbentuk manusia,

mungkin anda yang pernah melihan film yang berjudul " tanah air syurga katanya" dalam detik-detik kakek meninggal dalam film itu berpesan, tetaplah menjadi warga indonesia dan berbanggalah" .. akankah kebanggaan dengan membakar hutan untuk kepentingan sendiri, untuk emndapatkan milyaran rupiah dengan mudah , dari lahan sawit beribu hekatar tinggal panen, dimana otak anda wahai pembakar hutan . tegakah diri anda meracuni ibu anda.. tegakah anda meracuni anak-anak anda?... !!!

maukah rumahmu dibakari sampah diterasnya, akankah anda tidak marah , tak akan ada orang yang tidak marah jika haknya telah diganggu, begitu pula kenapa mengganggu hak orang lain, yang harusnya dengan mudah mereka bernafas, tapi malah anda racuni dengan asap yang tak kunjung habis,

camkan itu  bung!!!.... anda sudah merebut hak jutaan manusia, dan ingan hidup tidak hanya didunia, tapi anda punya tanggungan yang harus dipertanggung jawabkan di akhir nanti ..

semoga hujan segera turun sehingga ibuku tak perlu menangis lagi .

kami mencintaimu indonesiaku !!!

 

arekdolan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun