pun pecah ribuan kali ia tetap berdiri,
di tempat yang sama.
tak pernah sadar bahwa ia dalam bahaya.
tetap,
dengan sayu ia berkata,
" aku adalah hati yang tulus"
meski merintih, aku tetap tulus,
tetaplah mengkilap, meski membatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!