Mohon tunggu...
Gustina Nasution
Gustina Nasution Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Perlibatan Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini

24 Juli 2024   00:35 Diperbarui: 24 Juli 2024   02:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Gustina Nasution

Ringkasan 

Deskripsi

Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang sanggup menghantar subjek menjadi seperti dirinya sendiri selaku anggota masyarakat. Selanjutnya pengembangan yang utuh dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu wujud dimensi dan arahnya (Suryana, 2018). Tuhan  telah  memberi  kita  tanggung  jawab  untuk  merawat  dan  mengasuh  anak-anak  sebaik mungkin. Masa yang paling optimal untuk mendorong pertumbuhan jasmani dan rohani anak adalah pada usia dini.Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan pra-sekolah dasar yang menargetkan anak-anak  antara usia 0 dan 6  tahun, yang dikenal sebagai Golden Age. Pendidikan  anak usia  dini sangat penting bagi tumbuh kembang anak  agar dapat memajukan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Ini termasuk komponen keyakinan  agama, perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan linguistik, perkembangan sosial dan emosional, dan perkembangan kreatif (Yenti, Suryana, dan Mahyuddin 2023: 3042). 

Context (Konteks):

Konteks ini melibatkan lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi di mana pendidikan anak usia dini berlangsung. Orang tua merupakan bagian integral dari konteks ini. Mereka membawa pengalaman, nilai, dan keyakinan mereka sendiri ke dalam proses pendidikan anak. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini dapat memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga serta memperluas dukungan yang tersedia untuk anak-anak di luar lingkungan sekolah. Perlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini merupakan bagian yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Orang tua adalah pemangku kepribadian dan pengarah yang mempengaruhi anak dalam pendidikan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan yang diingikan telah tercapai atau tidak.

Input (Masukan):

Masukan dalam model CIPP mencakup sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program, dalam hal ini, keterlibatan orang tua membutuhkan dukungan dari pihak sekolah dan komunitas. Sekolah harus menyediakan sarana dan forum yang memungkinkan orang tua terlibat aktif dalam pendidikan anak, seperti pertemuan orang tua-guru, lokakarya pendidikan, atau sumber daya online. Pelatihan dan dukungan bagi staf sekolah diperlukan untuk memfasilitasi keterlibatan orang tua secara efektif.

Tentu saja evaluasi harus dilakukan ketika melaksanakan program. Penilaian  ini  memudahkan untuk melihat tingkat keberhasilan Anda dan apakah tujuan Anda telah tercapai. Dalam kata-kata Smith (2002) yang diterbitkan dalam majalah Yoga, penilaian ini memudahkan untuk memperbaiki kesalahan dan memotivasi siswa dan guru untuk berbuat lebih baik. 

Process (Proses):

Model evaluasi CIIP merupakan model evaluasi yang dikembangkan oleh Stufflebeam yang tidak hanya membantu penyempurnaan kurikulum , tetapi juga membantu menentukan apakah suatu program harus dihentikan. Model ini mencakup empat komponen: konteks, masukan, proses, dan produk, yang masing-masing memerlukan evaluasi tersendiri. Penilaian kontekstual mencakup studi tentang lingkungan sekolah dan pengaruh di luar sekolah. Jika evaluasi kontekstual diperlukan, maka masukan evaluasi, dan strategi implementasi kurikulum, ditinjau dari sudut pandang efektivitas dan ekonomi. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk, seperti kesesuaian antara kegiatan yang direncanakan dengan kegiatan yang sebenarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun