Mohon tunggu...
dawamihafidz
dawamihafidz Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Sunan Ampel Surabaya

Suka Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Isu Lingkungan: Bumi Langka Keanekaragaman Hayati

29 November 2024   19:36 Diperbarui: 29 November 2024   19:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Program berkelanjutan bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua generasi saat ini dan masa depan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang. Tujuan utama program berkelanjutan adalah untuk mengelola sumber daya dengan bijak, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan memastikan bahwa keberlanjutan dapat dicapai tanpa mengganggu aspek sosial dan ekonomi. Contoh Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bijaksana

  • Menanam Pohon Kembali

Reboisasi (menanam pohon Kembali) adalah proses penanaman kembali pohon di lahan yang telah kehilangan tutupan pohon atau hutan karena perusakan alam atau akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara ilegal, konversi lahan untuk pertanian, atau bencana alam seperti kebakaran hutan. Reboisasi adalah salah satu strategi penting dalam upaya konservasi alam karena membantu mengembalikan fungsi ekologis hutan, seperti penyediaan oksigen, penyimpanan karbon, pengaturan siklus air, dan perlindungan terhadap biodiversitas. Selain itu, reboisasi juga berperan dalam memperbaiki kualitas tanah yang terdegradasi dan mencegah erosi.

  • Membangun Tempat Perlindungan

Tempat perlindungan, juga dikenal sebagai kawasan perlindungan, adalah tempat di mana sumber daya alam, spesies, atau ekosistem tertentu dilindungi dari ancaman atau kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Jenis tempat perlindungan ini dapat berupa taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, atau area konservasi lainnya yang bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati, mengembalikan keseimbangan ekosistem, dan melestarikan nilai ekologis dan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun