Kubah Masjid Raya Al A’zhom dibangun berbeda dengan masjid pada umumnya. Jika biasanya masjid hanya memiliki satu kubah, Masjid Raya Al A’zhom dibangun dengan lima kubah besar yang saling menempel. Lima kubah ini merepresentasikan lima rukun Islam dan shalat wajib lima waktu.
Tak hanya itu, kubah utama Masjid Raya Al A’zhom diklaim menjadi salah satu kubah masjid terbesar di dunia, dengan diameter 63 meter. Tempatnya yang luas, nyaman dan dilengkapi dengan perpustakaan tentunya Masjid Raya Al A’zhom bisa masuk ceklis wisata religi yang dapat dikunjungi secara gratis.
Selain kubahnya yang fenomenal, sejak bulan September 2023 lalu, di bagian depan Masjid Raya Al A’zhom dibangun payung taman yang menyerupai payung di halaman Masjid Nabawi, Arab Saudi.
Jembatan Kaca BerendengÂ
Jembatan Berendeng atau Jembatan Kaca yang diresmikan tahun 2018 ini tidak seluruhnya terbuat dari kaca, melainkan ada bagian di sisi kanan dan kiri jembatan yang bagian lantai serta bagian pagarnya terbuat dari kaca. Bagian ini menjorok ke Sungai Cisadane, sehingga jika kamu berdiri diatasnya, kamu seakan-akan melayang di atas Sungai.
Jembatan kaca ini tingginya 5 meter dari permukaan Sungai Cisadane, Sementara bagian yang terbuat kaca masing-masing memiliki luas 7x2,5 meter dengan muatan paling banyak 60 orang jika rata-rata berat badannya adalah 80 kilogram/ orang. Satu hal yang harus ditaati selain menjaga kebersihan lokasi adalah wajib melepas alas kaki saat menaiki bagian kaca jembatan ini.
Jembatan ini menjadi daya tarik terutama bagi pengunjung yang ingin menikmati bentang alam dan aliran Sungai Cisadane serta bagi yang ingin selfie. Kalau kamu sedang beruntung, kamu bisa sekalian melihat para atlet perahu Naga berlatih.
Waktu paling pas untuk ke sini adalah pagi hari hingga pukul 09.00 WIB saat matahari belum terlalu panas, atau sore hari ketika langit berwarna jingga.Â
Jembatan yang menghubungkan dua wilayah yaitu, wilayah Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci dengan wilayah Benteng Makasar Kecamatan Tangerang ini merupakan salah satu destinasi gratis yang bisa kamu kunjungi, asyik kan!
Kawasan Kuliner Taman Laksa Tangerang
Sekitar tahun 1970-an penjual laksa di Tangerang menjajakannya dengan cara berkeliling, namun sejak tahun 2000-an, penjual laksa berkumpul dan berjualan di satu wilayah di Jl. Muhammad Yamin, Kota Tangerang.