Sederhananya, ketika kita melakukan single-tasking, kita akan fokus pada satu tugas hingga tugas itu terselesaikan atau minimal hingga kita mencapai titik berhenti yang alami (misalkan saat kelelahan). Ketika hal itu terjadi maka kita bisa beralih ke tugas berikutnya atau istirahat sejenak untuk memulihkan kondisi.
5 manfaat single-tasking, yaitu
1. Pendalaman tugas
Single-tasking akan membuat kamu menggali hal yang kamu kerjakan dengan lebih dalam sehingga hasilnya akan lebih komprehensif. Kinerja kamu juga akan lebih efisien karena fokus yang tidak terbagi-bagi.
2. Pola ketajaman berpikir
kamu mungkin sudah menyadari bahwa dalam satu hari ada waktu-waktu tertentu dimana kamu merasa jernih dan fokus dan ada waktu-waktu ketika kamu cenderung mengantuk dan kurang fokus.Â
Menyadari pola ketajaman pikiran kamu sangat penting ketika melakukan single-tasking sehingga kamu tahu bahwa kurang efektif jika menulis laporan pada dini hari ketika kamu tahu bahwa kamu bukan tipe morning person.Â
3. Efisiensi waktu
Pola ketajaman berpikir juga ada hubungannya dengan durasi waktu untuk fokus terhadap suatu hal. Kita semua memiliki durasi fokus yang berbeda-beda. Memahami durasi fokus kamu dengan sendirinya akan membuat waktu lebih efisien.
Selain itu, secara alamiah seseorang akan kehilangan sedikit fokus setelah titik tertentu. Jika kamu mendapati bahwa kamu secara mulai melamun setelah satu jam, kamu bisa jadwalkan single-tasking kamu dengan lebih baik. Fokus satu jam dan istirahat sebentar (misalnya 15 menit), baru kemudian melanjutkan pekerjaan kembali.
4. Menggunakan tenaga dengan efisien
Dengan bekerja secara single-tasking maka otak kamu tidak 'bekerja serabutan' sehingga pikiran tidak cepat burn out dan tubuh tidak cepat lelah. Kamu juga akan menyadari bahwa justru dengan single-tasking, lebih banyak tugas yang selesai pada hari itu dengan hasil lebih memuaskan.
5. Single-tasking bermanfaat untuk kesehatan
Multitasking dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Ketika otak berada dalam kondisi yang 'kerja serabutan' pada waktu yang lama, maka stres akan mudah datang. Seperti yang kita tahu, stres adalah salah satu faktor penyebab seseorang sakit.
Mulai dari sakit kepala, kurang tidur, tidur tidak nyenyak, kecemasan meningkat, menyebabkan peningkatan atau penurunan nafsu makan dan masih banyak lagi. Sementara stress akan sangat minim terjadi jika kamu melakukan single-tasking.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H