Mohon tunggu...
Utami Isharyani Putri
Utami Isharyani Putri Mohon Tunggu... Seniman - Freelancer

Ambivert. Dulu pekerja kantoran, tapi setelah mengulik diri sendiri nampaknya lebih suka menjadi freelancer. Sebuah pekerjaan yang katanya bebas tapi ternyata ngga bebas-bebas amat, bahkan cenderung disangka pengangguran. Jenis pekerjaan freelancer memang harus dinaikkan marwahnya... Tapi karena saya kebisaan saya cukup beragam, saya lebih suka dibilang seniman. Selain nulis juga bisa edit video, voice actor juga (dubbing, story telling, VO ads, VO compro). Instagrammer yang sesekali nerima endorse-an (kalo produknya cocok sama hati). Hal terbaru dari saya, saya juga (ternyata) bisa menulis lirik lagu (silakan dengarkan di platform musik digital kamu yah, judulnya apa? Japrii).

Selanjutnya

Tutup

Diary

Doa Masuk Pasar Seharusnya Sering Dibaca di Masa Kini, Mengapa?

8 September 2023   13:20 Diperbarui: 8 September 2023   18:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika mengungat bentuk pasar yang ada saat ini, seharusnya doa masuk pasar semakin sering dibaca. Tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Hal ini karena sebagian besar orang berpikir bahwa pasar hanya berupa pasar tradisional, atau supermarket.

Padahal di masa kini, bentuk pasar sangat beragam, mulai dari pasar tradisional yang becheque, pasar modern yg rapi jali, ruko, pasar kaget, mall, plaza, dealer kendaraan, marketplace alias pasar digital sampai jualan via sosial media; TikTokShop, Instagram, Facebook bahkan melalui WhatsApp.


Bentuknya yang beragam itu sebetulnya adalah hal yang sama, yaitu tempat bertemunya pembeli dan penjual (meskipun belum tentu diakhiri dengan adanya transaksi). Jika sudah terpenuhi syarat: bertemunya pembeli dan penjual, seharusnya kita lekas meminta perlindungan.

Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: "Tempat yang paling disukai Allah adalah masjid-masjidnya, sedangkan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya." (Hadits Riwayat Muslim, Ahmad, dan Hakim).

Lebih jauh, sesungguhnya permintaan perlindungan ini bukan hanya perlindungan dari penipuan, pencurian, atau pencopetan saja. Tetapi juga perlindungan dari membeli hal-hal yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Begitu sampai rumah, baru sadar "Duh, ngapain ya saya beli ini?". Membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan/ tidak bermanfaat untuk diri kita juga merupakan salah satu kerugian.

Bahkan sekedar garam pun, harus dibeli karena kita benar membutuhkannya. Bukan membeli karena terjebak 'halusinasi' saat di pasar, yang seringkali mengesankan bahwa kita pasti butuh.

Jadi sebelum masuk segala macam pasar, jangan lupa berdoa:

"Dengan nama Allah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang terdapat di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan pasar ini dan keburukan yang terdapat di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari terkena sumpah palsu dan dari perniagaan yang merugi di sana."

===

Disclaimer: Cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi yang lupa berdo'a hingga menguras kantong cukup dalam untuk hal yang ternyata tidak bermanfaat bagi saya karena alasan kesehatan. Tapi kalau bukan karena kejadian itu, saya nggak mungkin mendapatkan hikmah (pelajaran berharga) dan membagikannya di sini. Ya kan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun