Mohon tunggu...
Davit Donavan
Davit Donavan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Initial - D

Keep Moving Forward

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TPS Kramat Jati Selalu Menumpuk Hingga Awal Tahun 2023

11 Februari 2023   10:41 Diperbarui: 11 Februari 2023   13:16 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sepertinya masalah persampahan tidak ada habisnya. Padahal salah satu penyebab banjir diibukota adalah sampah yang tidak tertangani dengan baik. Kita ketahui proses pembuangan sampah yang pertama adalah melalui Tempat Penampungan Sementara (TPS). Tempat Penampungan Sementara (TPS) sendiri merupakan tempat di mana sampah ditampung sebelum diangkut ke tempat pendauran ulang, pengelolaan, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), atau tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).

Mengutip dari laman Statistik Sektoral Povinsi DKI Jakarta, Per bulan Januari 2020, jumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) di DKI Jakarta sebanyak 1.006 titik. Jumlah TPS terbanyak berada di wilayah Jakarta Timur sebanyak 355 titik, lalu Jakarta Barat sebanyak 236 titik. Sedangkan wilayah Jakarta Utara memiliki 156 titik dan Jakarta Selatan memiliki 146 titik. Untuk Jakarta Pusat sendiri memiliki tempat pembuangan sampah terendah di DKI Jakarta sebanyak 106 titik.

Yang akan Saya bahas kali ini adalah TPS di daerah tempat Saya tinggal, yakni di Kramat Jati. Adapun 3 titik TPS di Jakarta Timur adalah:
1. TPS RW 14 -- Jl. Telkom RW 14 Cibubur Jakarta Timur
2. TPS RW 13 -- Gg. Hanafi, Jl. Raya Centex Ciracas Jakarta Timur
3. TPS PPSU RW 11 -- Jl. Laut Banda Duren Sawit Jakarta Timur

Namun sangat disayangkan hingga saat ini masyarakat masih terkadang sembarangan dalam membuang sampah dan tidak pada tempat pembuangan sampah yang seharusnya. Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah dari pasar induk kramat jati.

Mungkin ada baiknya pemberitahuan dan penyuluhan mengenai pengelolaan sampah perlu dilakukan secara rutin, sehingga tidak hanya Pemerintah namun juga Masyarakat setempat dapat dengan bijak dan mendukung dalam meminimalisir masalah pengelolaan sampah di wilayah Kramat Jati. Penting untuk penyuluhan mengenai fungsi TPS seperti menjalankan aktivitas 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang) dengan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan. Tujuan dari adanya TPS 3R ini untuk mengurangi kuantitas dan memperbaiki karakteristik sampah yang mana akan diolah secara lebih lanjut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

TPS 3R memiliki sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien. Melalui TPS 3R tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang dikurangi, namun juga dihasilkan produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah tersebut. Jika saja masyarakat setempat paham, mengerti dan kesadraan diri mengenai manfaat TPS 3R; mungkin harapan memiliki wilayah yang terbebas dari sampah tidak hanya akan menjadi angan. Mari kita dukung kebijakan Pemerintah dalam penataan dan pengelolaan sampah di ibukota kita tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun