Mohon tunggu...
Davit Donavan
Davit Donavan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Initial - D

Keep Moving Forward

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Tahun Baru

11 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 11 Februari 2023   12:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemeriahan pesta kembang api akan selalu kita nikmati yang dimulai pada jam 11.59 (WIB) dan memuncak pada jam 00.00 (WIB) di tanggal terakhir di bulan desember setiap tahunnya di Jakarta, Indonesia tanpa kita sadari telah menjadi tradisi dan hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang dalam menyambut Tahun Baru bersama.

Kembang Api dijadikan sebagai salah satu tradisi masyarakat saat merayakan malam pergantian tahun. Biasanya pesta kembang api diadakan di tempat luas dan terbuka agar bisa disaksikan oleh banyak orang.

Pergantian malam tahun baru dengan menyalakan kembang api menjadikan tahun baru jadi lebih meriah. Selain kembang api, meniup terompet juga turut jadi tradisi merayakan malam pergantian tahun. Orang Cina percaya, kembang api alami ini bisa mengusir roh jahat. Saat itu, "firecrackers" dilemparkan ke dalam api, bambu akan meledak dan mengeluarkan suara keras. Sebab memiliki kantong udara berongga yang terlalu panas di dalam bambu. Seiring waktu, kembang api jadi cara yang disukai banyak orang untuk menandai acara-acara khusus seperti perayaan tahun baru.

"Dua tahun lalu sebenarnya masih ada yang membakar dan menyalakan kembang api, namun mungkin karena efek pandemic covid 19 tidaklah seramai tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini barulah mulai ramai lagi orang-orang memeriahkan pergantian tahun dengan kembang api" ungkap Opan, yang ditemui di Kawasan kramat jati, Jakarta timur.

Menurut Opan yang telah tinggal sekitar 4 tahun didaerah kramat jati, sejak sore warga sekitaran telah ramai dijalanan. "Semakin banyak lapak dadakan yang berjualan alat bakaran lengkap dengan arang karena kan biasanya tahun baru kita berkumpul dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Jagung-jagung juga bakal banyak di temui di jalan besar setelah masuk kecililitan di depan sana" cerita Opan sambil menunjuk ke jalan besar didepan gang rumah kediamannya.

Walaupun di akhir tahun 2022 kemarin masih dalam curah hujan yang cukup tinggi, tidak menjadi alasan bagi muda mudi dan keluarga untuk tidak menyambut dan merayakan tahun baru bersama. "Lagi hujan terus. Hujan berhenti, hujan berhenti lagi, tapi untungnya penjualan bakaran masih ada aja di daerah sini. Ini di samping saya yang jualan jagung rame malah yang beli" ujar Pak Didang, salah seorang pedagang bakaran dadakan di daerah cililitan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun menggelar perayaan Tahun Baru 2023 di sejumlah lokasi; dan banyak juga sekelompok anak muda, dan keluarga yang memilih untuk tidak berkumpul di antara kerumunan orang saat malam pergantian tahun baru 2023, dengan pergi ke mall untuk menghabiskan waktu dengan melakukan dinner atau makan malam bersama keluarga.

Terima kasih 2022, dan Selamat datang Tahun Baru 2023! Semoga menjadi babak baru dan semua asa menjadi nyata!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun