Surakarta, kota yang dikenal sebagai salah satu pusat kesenian Jawa, kembali menggelar perayaan Hari Wayang Dunia. Acara yang diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini menjadi ajang untuk mempromosikan dan melestarikan kesenian pedalangan yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.Dalam perayaan tahun ini, salah satu lakon yang menarik perhatian adalah "Lintang Bima Sakti". Seperti yang dijelaskan oleh Kaprodi Pedalangan ISI Surakarta, Sri Harti, S.Sn., M.Sn., lakon ini menceritakan tentang perjuangan Bima dalam mencari ilmu. "Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki tekad yang kuat dalam meraih tujuan," ujar Sri Harti.
Generasi Muda dan Pesona Wayang
Tak hanya seniman senior, generasi muda pun turut antusias dalam perayaan ini. Sindawakya Kenyaring Rebutan Manahati, seorang pelajar sekaligus pemain dalang, mengungkapkan alasannya tertarik pada dunia pedalangan. "Saya merasa wayang itu seru dan keren," ungkapnya. Kehadiran generasi muda seperti Sindawakya menjadi angin segar bagi dunia pedalangan yang diharapkan dapat terus lestari.
Pentingnya Melestarikan Hari Wayang Dunia
Sri Harti juga menekankan pentingnya perayaan Hari Wayang Dunia. "Acara ini merupakan langkah nyata untuk mengajak pemerintah dan masyarakat lebih peduli terhadap kesenian pedalangan," jelasnya. Berkat kampanye yang konsisten, pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan Hari Wayang Nasional pada tahun 2018 atau 2019.
Dengan adanya Hari Wayang Dunia dan Hari Wayang Nasional, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan kesenian pedalangan. Pasalnya, wayang tidak hanya sekedar pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Kesimpulan
Perayaan Hari Wayang Dunia di ISI Surakarta menjadi bukti nyata bahwa kesenian pedalangan masih sangat relevan di era modern. Melalui berbagai kegiatan yang menarik, acara ini berhasil menyatukan para pecinta wayang dari berbagai kalangan. Semoga semangat melestarikan warisan budaya ini terus berkobar dan menginspirasi banyak orang.
Penulis : Charis Setyawan NIM 241481028 & Davis Petra Sumarta NIM 241481011
Mahasiswa ISI Surakarta, Program Studi Film & Televisi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI