Iman merupakan aspek fundamental dalam kehidupan setiap individu, terutama bagi mereka yang menjalani kehidupan beragama. Iman bukan hanya sebuah keyakinan, tetapi juga merupakan sumber kekuatan, motivasi, dan arah dalam menjalani berbagai tantangan hidup. Mempertahankan iman di tengah berbagai cobaan dan godaan bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, kita dapat menjaga dan memperkuat iman kita. Seperti dalam ceramahnya ustaz jalaluddin yang mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya menjaga iman di tengah berbagai godaan tantangan yang ada di kehidupan sehari-hari. Menurut dia, menjaga iman bukanlah tugas yang mudah, namun sangat krusial untuk kesejahteraan spiritual kita. "Menjaga iman itu seperti menjaga api agar tetap menyala di tengah angin yang kencang. Kita harus terus-menerus menjaga kualitas iman kita dengan cara beribadah secara konsisten, membaca Al-Qur'an, dan berdoa kepada Allah," ucap ustaz jalaluddin. (Budiman, 2024)
Pentingnya Mempertahankan Iman
Mempertahankan iman memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Iman memberikan kita harapan dan ketenangan, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang sulit. Ketika iman kita kuat, kita lebih mampu menghadapi kesulitan, menerima kenyataan, dan tetap optimis akan masa depan. Sebaliknya, kehilangan iman dapat menyebabkan kebingungan, ketidakpastian, dan bahkan keputusasaan.
Strategi untuk Mempertahankan Iman
- Rutin Beribadah: Salah satu cara utama untuk mempertahankan iman adalah dengan rutin menjalani ibadah. Seiring dengan berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan, ibadah membantu kita untuk menyegarkan iman kita. Dalam banyak tradisi agama, praktik ibadah harian menjadi tempat untuk merenung, bersyukur, dan meminta petunjuk. Dengan menghabiskan waktu untuk beribadah, kita dapat memperkuat hubungan spiritual kita dan mendapatkan penghiburan serta kekuatan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 21:
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus senantiasa menyembah Allah semata untuk menjadi orang-orang bertakwa.
- Mengaji dan Memahami Kitab Suci: Membaca dan mendalami kitab suci adalah cara efektif untuk memahami ajaran agama dan memperdalam iman. Dengan memahami makna di balik ajaran, kita dapat merenungkan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita. Diskusi dengan teman atau kelompok studi juga dapat membantu kita mendapatkan perspektif yang lebih dalam dan mendukung pemahaman kita. Seperti dalam hadist Riwayat muslim yang artinya: "Bacalah olehmu sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim)
- Bergaul dengan Orang-Orang Beriman: Lingkungan berpengaruh besar terhadap iman kita. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki iman yang kuat dapat memberikan inspirasi dan dukungan ketika kita menghadapi keraguan. Bisa jadi melalui komunitas religius, kegiatan sosial, atau bahkan diskusi santai, interaksi ini bisa menumbuhkan semangat kita untuk lebih mendalami dan mempertahankan iman. Seperti yang tertera dalam surat Al-Hujurat ayat 10:
- Â
- Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.Ayat di atas menjelaskan bahwasannya ciri" orang-orang yang beriman adalah mereka yang senantiasa bersaudara dan berlaku baik kepada sesama muslim.
- Refleksi Diri: Meluangkan waktu untuk merenung tentang perjalanan iman kita sendiri adalah langkah penting dalam mempertahankan iman. Apa saja pencapaian dan tantangan yang telah kita lalui? Bagaimana kita merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita? Dengan melakukan refleksi diri, kita bisa memahami situasi yang mungkin menghambat iman kita dan menemukan cara untuk mengatasinya.
- Menghadapi Keraguan dengan Keterbukaan: Keraguan adalah bagian dari perjalanan spiritual. Alih-alih menghindarinya, kita sebaiknya menghadapi keraguan tersebut dengan keterbukaan. Diskusikan keraguan tersebut dengan orang lain, cari penjelasan, atau baca literatur yang relevan. Ini bukan hanya membantu menjawab pertanyaan, tetapi juga dapat memperdalam iman kita ketika kita menemukan jawaban yang memuaskan.
- Melakukan Amal dan Kebaikan: Berkontribusi kepada masyarakat, membantu sesama, dan melakukan amal adalah cara yang sangat efektif untuk memperkuat iman. Tindakan baik membawa dampak positif tidak hanya bagi orang lain tetapi juga bagi diri kita sendiri. Merasakan manfaat dari memberi dapat menumbuhkan rasa syukur dan kepuasan dalam iman kita. Seperti yang tertera dalam surat Al-An'am ayat 160:
Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).
Ayat di atas menjelaskan bahwa perbuatan baik akan di balas sepuluh kali lipat sesuai perbuatannya, ini bukti kebaikan Allah kepada hambanya , maka dari itu kita harus senantiasa berbuat baik kepada sesame manusia.
- Menghadapi Ujian dengan Sabar: Ketika ujian dan cobaan muncul dalam kehidupan kita, penting untuk tetap bersabar. Ujian sering kali menjadi sarana untuk menguatkan iman. Pelajari arti sabar dan ikhlaskan diri dalam menghadapi situasi sulit, dengan keyakinan bahwa setiap cobaan adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar. Menghadapi kesulitan dengan sikap positif dapat membuat iman kita tetap kokoh. Seperti yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 286:
Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir."
Kesimpulan
Mempertahankan iman adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan usaha dan dedikasi. Dengan melaksanakan ibadah secara rutin, mendalami kitab suci, bergaul dengan sesama yang beriman, serta melakukan amal dan kebaikan, kita dapat memperkuat iman kita meskipun tengah menghadapi berbagai tantangan. Setiap individu memiliki perjalanan spiritual yang unik, dan penting untuk memahami bahwa mempertahankan iman bukanlah hal yang instan, tetapi sebuah perjalanan yang membutuhkan komitmen demi mencapai kedamaian dan kebahagiaan sejati.