Pada era yang sudah serba cepat ini, jalan rusak di Kota Cirebon masih menjadi masalah serius yang perlu perhatian ekstra.Dampak dari jalan-jalan yang rusak ini akan berimbas pada para pengendara, terutama pemotor karena saat hujan lubang-lubang jalan tersebut akan sulit terlihat. Hal ini tidak hanya meningkatkan resiko kecelakaan namun juga dapat merugikan para pengendara secara finansial yang mungkin timbul akibat terjadinya kerusakan pada kendaraan. Seiring dibutuhkannya pergerakan yang lebih cepat, pemeliharaan infrastruktur jalan haruslah menjadi aspek yang diprioritaskan oleh pemerintah.
Padahal masyarakat diimbau untuk selalu taat membayar pajak, namun masyarakat di Kota Cirebon jarang sekali merasakan hasil dari pajak yang mereka bayar kepada pemerintah. Penting bagi pemerintah untuk mengoptimalkan dana pajak, khususnya berfokus pada pemeliharaan jalan raya. Agar masyarakat juga merasakan dampak dari pajak yang mereka bayar. Pemerintah Kota Cirebon seolah tutup mata akan permasalahan jalan-jalan berlubang ini. Sebagai contohnya Jalan Dukuh Semar, Jalan Cipto Mangunkusumo, dan jalan Rinjani. Itu merupakan tiga contoh jalan yang memiliki kerusakan yang terbilang sudah cukup parah, meskipun jalan tersebut sudah diperbaiki, namun pada kenyataannya jalan tersebut cepat kembali rusak. Hal ini membuktikan bahwa perbaikan yang dilakukan masih belum optimal dan memerlukan evaluasi dari pihak pemerintah dan pihak yang diinstruksikan untuk membenahi lubang-lubang di jalan tersebut. Faktor-faktor seperti kesesuaian material  dan tata cara dalam memperbaiki lubang pada jalan menjadi krusial dalam menentukan keberhasilan dari perbaikan jalan tersebut. Selain itu pengawasan yang ketat juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Proses pengawasan yang ketat dapat memastikan bahwa material yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan tidak akan ada praktik korupsi yang akan mengurangi kualitas perbaikan.Â
Dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan rusak di Kota Cirebon ini menjadi permasalahan yang serius dan membutuhkan perhatian ekstra. Dimana disini masyarakat dirugikan dari sisi keselamatan dan juga mobilitas yang terganggu akibat banyak jalan yang berlubang. Meskipun masyarakat selalu diimbau untuk taat membayar pajak sebagai kontribusi mereka terhadap pemerintah, kurangnya dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Cirebon menimbulkan ketidakpuasan. Seperti contoh jalan-jalan yang disebutkan sebelumnya betapa perbaikan yang dilakukan tidak mampu untuk bertahan jangka panjang, dengan cepatnya jalan yang kembali rusak dan bahkan kerusakannya bertambah parah. Evaluasi serta pengawasan yang lebih ketat harus dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kegagalan perbaikan jalan sebelumnya. Langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan hasil dari pekerjaan yang dapat bertahan lama dan akan bermanfaat serta meningkatkan mobilitas bagi masyarakat Kota Cirebon.
