Mohon tunggu...
Maria Magdalena
Maria Magdalena Mohon Tunggu... Swasta -

Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, karena setiap masalah adalah ujian pendewasaan untuk menjadi pribadi yang tegar dan dewasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Setia

30 Juni 2012   15:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seorang pria bertemu Tuhan yang memberinya pekerjaan mendorong batu besar di depan pondoknya dengan seluruh kekuatannya.


Hal ini dikerjakannya setiap hari, sejak matahari terbit sampai terbenam. Ketika batu itu tak kunjung bergeser, dalam kelelahannya, ia merasa sedih dan sia-sia.


Ketika ia mulai putus asa, iblis pun mengacaukan pikirannya "Tugas itu sangat tak masuk akal. Engkau tak pernah dapat memindahkannya." Pikiran tersebut membuat laki-laki itu makin putus asa. "Lebih baik aku berhenti berusaha." Namun, suara kecil di hati mengajaknya berdoa, membawa kesedihannya kepada Tuhan.


"Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras dengan segenap kekuatanku. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa aku gagal, Tuhan?'"


Tuhan berkata dengan penuh kasih," Sahabatku, ketika Aku memintamu melayaniKu yang Kuminta adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Tak sekalipun Aku memintamu menggesernya. Tugasmu hanya mendorong.


Dan kini kau datang padaKu, berpikir kau gagal. Benarkah? Lihatlah dirimu! Lenganmu kuat berotot, punggungmu tegap, dan kakimu menjadi kokoh. Kau bertumbuh dan kemampuanmu melebihi sebelumnya.


Meski batu itu belum tergeser, panggilanmu adalah menuruti perkataanKu, terus mendorong, belajar setia dan percaya akan hikmatKu. Sahabatku, sekarang Aku yang akan memindahkan batu itu."


Kita cenderung memakai pikiran menganalisa keinginanNya. Sesungguhnya yang Tuhan inginkan adalah agar kita taat dan setia kepadaNya.


Tuhan Yesus memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun