Pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana setumpuk kartu dapat menjadi penentu nasib seseorang? Di dunia yang serba digital, tarot reading kembali populer di kalangan anak muda yang aktif di media sosial. Bagaimana pengaruh viralnya tarot reading ini terhadap pemikiran dan perkembangan generasi muda? Simak penjelasannya di sini.
Sebelum memasuki pembahasan pengaruh dari tarot reading kepada anak muda, kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu kartu tarot dan tarot reading? Dilansir dari halodoc.com kartu tarot adalah kartu dengan gambar khusus  yang terdiri dari 78 kartu yang masing-masingnya memiliki gambar dengan makna tersendiri. 22 kartu pertama disebut Major Arcana Tarot. Lalu 56 kartu lainnya disebut Minor Arcana Tarot yang dibagi menjadi empat bagian yaitu wands, cups, swords, dan pentacles. Pengertian tarot reading sendiri adalah aktivitas yang dilakukan peramal untuk membaca nasib melalui media kartu tarot.
Belakangan ini, tarot reading kembali ramai jadi perbincangan. Banyak orang yang membuka jasa membaca tarot di berbagai platform media sosial dengan cara melakukan siaran langsung. Untuk mengikuti tarot reading, penonton perlu memberikan gift kepada penyelenggara dan selanjutnya nasib penonton akan dibacakan melalui kartu tarot. Walaupun harus memberi gift, tidak sedikit orang termasuk anak muda yang rela membayar untuk mengetahui ramalan nasib mereka.
Fenomena ini menunjukkan begitu besar minat dan kepercayaan masyarakat, terutama anak muda, terhadap ramalan kartu tarot. Namun, yang menjadi masalah adalah banyak di antara mereka yang langsung percaya pada ramalan tersebut mentah-mentah tanpa berpikiran panjang. Hal ini dapat mempengaruhi cara berpikir dan perkembangan psikologis mereka, mengingat usia muda adalah masa untuk pengembangan diri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pengaruh ramalan, khususnya tarot reading terhadap pemikiran dan perkembangan anak muda. Ramalan adalah upaya untuk memprediksi peristiwa yang akan terjadi pada masa depan, terdapat banyak metode yang dapat dilakukan untuk melakukan ramalan salah satunya adalah tarot reading. Ingin tahu bagaimana pengaruh mempercayai ramalan khususnya tarot reading pada generasi muda? Simak penjelasannya berikut!
1.Membunuh Pemikiran Kritis
Pikiran kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara rasional dalam menerima informasi dengan melakukan analisis terhadap informasi yang telah diterima. Usia muda adalah masa emas dalam pengembangan diri, dengan berpikir kritis generasi muda dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, serta memiliki kemampuan problem solving.
Tetapi, pada era digital, terutama dengan viralnya tarot reading di media sosial dapat mempengaruhi bahkan membunuh pemikiran kritis dari anak muda. Sebagai contohnya, dalam live streaming di media sosial, banyak anak muda yang rela memberi gift hanya untuk dibacakan bagaimana ramalan nasib mereka dengan menggunakan media kartu tarot. Sayangnya, banyak dari mereka yang mempercayai ramalan tersebut secara mentah-mentah, tanpa adanya proses berpikir secara rasional dan analisis secara matang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemikiran kritis pada anak muda sudah terbunuh akibat viralnya tarot reading di media sosial. Fenomena ini disebut sebagai logika mistika oleh Tan Malaka, dalam bukunya yang berjudul "Madilog" mengatakan bahwa logika ini dapat melumpuhkan pikiran kritis. Tan Malaka juga menyebutkan bahwa selama bangsa Indonesia masih terbelenggu oleh logika mistika, bangsa Indonesia tidak akan pernah bisa maju.
2.Cemas Berlebih
Orang yang mempercayai ramalan rentan mengalami cemas berlebih, terutama untuk anak muda yang emosinya masih belum stabil. Anak muda yang mengikuti tarot reading akan mengalami cemas berlebih, karena dia terus memikirkan tentang ramalan masa depan yang belum tentu terjadi.
Kecemasan berlebih dapat menyebabkan mereka kehilangan fokus dalam mengerjakan sesuatu, stres berlebih, dan lebih parahnya dapat menyebabkan depresi. Jika cemas berlebih terjadi, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan, kesehatan, dan produktivitas.
3.Kehilangan Kontrol Diri
Pengaruh buruk dari tarot reading salah satunya adalah kehilangan kontrol atas diri sendiri. Fenomena tersebut terjadi karena saat mereka mengetahui hasil dari ramalan yang telah dibacakan, mereka akan menggantungkan nasibnya kepada ramalan tersebut dan mengabaikan kemampuan diri mereka dalam mengambil keputusan.
Kondisi ini dapat berdampak buruk terhadap perkembangan anak muda, karena kejadian tersebut membuat semua tindakan yang akan mereka lakukan menjadi terbatasi oleh ramalan yang mereka percayai. Akibatnya, mereka kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri dan menjadi kurang mandiri dalam mengambil keputusan.
Â
4.Menjauhkan Diri Kepada Tuhan
Mempercayai ramalan dalam agama tertentu hukumnya tidak diperbolehkan, untuk anak muda yang masih dalam masa perkembangan memerlukan Tuhan sebagai penunjuk jalan mereka. Melakukan tarot reading dan mempercayai ramalan dapat mengikis nilai agama yang sudah tertanam di dalam diri mereka. Akibatnya, membuat mereka menjadi jauh terhadap Tuhan dan keyakinan agama mereka.
Viralnya tarot reading di media sosial ternyata berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak muda. Kepercayaan berlebih terhadap tarot reading dapat membunuh pemikiran kritis, cemas berlebih, kehilangan kontrol diri, dan menjauhkan diri dari Tuhan. Oleh karena itu untuk orang tua dan generasi muda diharapkan dapat meyaring konten yang ada di media sosial dan tidak menelan semua informasi secara mentah-mentah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H