Ajaran Islam terdiri dari tiga komponen, yaitu iman, islam, dan ihsan. Trilogi tersebut memiliki turunan sebagai berikut; Iman Aqidah Tauhid, Islam Syariat Fiqh, Ihsan Akhlak Tasawuf. Iman adalah kepercayaan yang dapat berkembang menjadi keyakinan yang dapat dikuatkan dengan ilmu dan dilemahkan dengan kebodohan. Iman dapat meningkat karena amal saleh dan menurun karena maksiat serta iman dating dari Allah SWT. Akidah adalah tali, ikatan, dan perjanjian yang menjadi landasan untuk menjalin relasi atau kehidupan sosial. Â 'Aqidah dapat memiliki tingkat keteguhan yang beragam, ada yang tetap kokoh hingga akhir kehidupan, ada yang longgar, dan ada juga yang dapat terputus atau lepas. 'Aqidah berfungsi sebagai panduan bagi perilaku akhlak, sementara akhlak juga dipandu oleh 'aqidah.Â
'Aqidah membimbing orang-orang beriman untuk memperkuat orientasi hidup mereka dan menjadikan Allah sebagai fokus utama dalam kehidupan mereka. Allah adalah akar dari keberadaan kita (Allahu mabda`un), beserta tujuan utama dalam hidup kita (Allahu ghayatuna). Manusia berasal dari penciptaan Allah, selalu dalam kuasa-Nya, dan akan menghadap Allah untuk memberi pertanggungjawaban atas perbuatan mereka. Dan tauhid artinya keyakinan akan keesaan Allah sebagai tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Iman Aqidah Tauhid berperan sebagai dasar pembentukan kepribadian muslim, penyangga kepribadian muslim, dan mengarahkan pengembangan kepribadian muslim.
Islam artinya tunduk, patuh, dan penyerahan diri secara total kepada syariat Allah SWT. Â Kemudian syariat adalah agama, hukum, dan fiqh Allah serta jalan menuju oase (sumber air) maksudnya syariat adalah salah satu jalan menuju kebaikan, keberkahan, dan kebenaran. Dan fiqih berarti pemahaman terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang syariat atau hukum syariat yang terperinci, terapan, dan praktis. Islam Syariat Fiqh berisi aturan yang dapat memperkokoh kepribadian muslim.
Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu. Kemudian akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan. Dan tasawuf adalah Upaya yang dilakukan manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada agama dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ihsan Akhlak Tasawuf berfungsi sebagai penopang dan mewujudkan kepribadian muslim.
akidah dan akhlak adalah landasan pembentukan kepribadian muslim. Dengan aqidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istiqomah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim. Tiga komponen ajaran Islam, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang terpadu dalam membentuk kepribadian muslim. Kepribadian muslim adalah pribadi yang memiliki iman, akidah, akhlak, serta pendirian yang kokoh, mantap, dan tak tergoyahkan, yaitu pendirian bahwa tiada Tuhan selain Allah, tidak beribadah kecuali kepada Allah, tidak menyekutukan Allah dengan apapun dan siapapun, dan tidak mempertuhankan sesama manusia dan makhluk lain, seperti jin dan setan.
Kepribadian muslim adalah kepribadian yang sikap, pilihan, pandangan, keputusan, dan perbuatannya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dn juga suatu usaha untuk membentuk kepribadian seseorang agar sesuai dengan akidah dan nilai-nilai Islam. Kepribadian muslim merupakan suatu perilaku lahiriah dan batiniah manusia secara berbeda dalam nilai ketuhanan yang positif yang berorientasi  pada kesejahteraan dan kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Seorang muslim yang memiliki kepribadian muslim memiliki akhlak yang mulia. Ciri-ciri dari akhlak yang mulia adalah akhlak yang bersifat natural, alamiah tanpa paksaan dan dibuat-buat, serta independen. Hal itu tercermin dari akhlak Islam yang bersifat ilahiah, insaniah, realistis, fleksibel, dan dapat diterima.  Â
Kepribadian dibentuk dari dua unsur, yaitu realitas atau faktual yang bersifat subjektif dan normatif atau ideal yang bersifat objektif. Kepribadian muslim juga dapat dibentuk dari pendidikan akhlak, yaitu upaya untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia ke dalam diri seseorang. Pendidikan akhlak menekankan sikap, kebiasaan, dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai baik yang perlu dimiliki dan menjadi kebiasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan akhlak dapat memperkuat karakter seseorang menjadi muslim yang sehat secara fisik dan mental, memiliki kecerdasan, empati terhadap sesama, alam, dan lingkungan hidup, serta menyadari diri mereka sebagai hamba Allah dengan keyakinan yang kokoh bahwa tiada tuhan selain Allah SWT. Seseorang yang berkepribadian muslim meyakini Allah memiliki tiga sifat, yaitu Illah, Rabb, dan Malik. Artinya Allah yang maha menciptakan, Allah satu-satunya yang disembah, Allah yang mengatur seluruh alam, yang menumbhkan dan mengenbangkan dan yang maha memiliki. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa akhlak dan akidah saling berhubungan dan menjadi dasar pembentukan, penyangga, penopang, dan mewujudkan kepribadian muslim. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H