Di era industri 5.o di tenggah society 5.0 banyak yang menggunaka teknologi tapi belum bijakm hal ini mendorong munculnya cyber bullying melalui hate komen. Sehingga banyak orang yang belum memiliki kesehatan mental yang sama. Menurut Yuko Harayama seorang mantan anggota eksekutif dewan untuk kebijakan sains dan teknologi kantor kabinet Jepang menyampaikan bahwa society 5.0 berpusat pada manusia itu sendiri didasari dengan mengutamakan kebahagiaan dari manusia tersebut. Hal  ini didukung oleh adanya sains, teknologi, dan juga inovasi. Inovasi tersebut merupakan untuk menghadapi perubahan. Indonesia juga mempersiapkan hal untuk society 5.o. Yang pertama para agen perubahan seperti tenaga ahli dan akademisi gencar melakukan penelitian dan pengembangan teknologi AI (artificial inteligence). Hal ini merupakan bentuk dari action research yang mereka lakukan. Tidak hanya tenaga ahli dan akademisi melainkan masyarakat juga perlu mendukung proses perubahan tersebut dengan memberikan umpan balik selama proses perubahan terjadi. Di sisi lain pemerintah mengawasi proses perubahan yang terjadi serta mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar masyarakat yakin bahwa perubahan yang bersifat adil. Tenaga sektor industri, akademisi, masyarakaty yakinbahwa perubahan yang terjadi bersifat adil. Tenaga sektor industri akademisi, masyarakat serta pemerintah melakukan kerja sama dan membangun hubungan yang positif dalam rangka membangun society 5.o. Di perlukan evaluasi setelah proses perubahan yang telah dilakukan agar permasalahan sosial dapat terselesaikan secara optimal. Kunci dari kesuksesan society berbagai kalangan di Indonesia mau menjadi agen perubahan dan bekerjasama dalam mewujudkan society 5.0
