Mohon tunggu...
Davif Putra Sanjaya
Davif Putra Sanjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UIN Walisongo Melaksanakan Summer Course

16 Desember 2024   11:42 Diperbarui: 16 Desember 2024   11:42 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://walisongo.ac.id/uin-walisongo-selenggarakan-summer-course-wisdom-2024/

UIN Walisongo Online, Semarang -- UIN Walisongo, melalui International Office, menyelenggarakan Summer Course 2024 dengan program WISDOM (Walisongo, Islam, Democracy, and Multiculturalism). Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 17 hingga 19 September 2024, di Hotel Azana Airport Semarang dan diikuti oleh 31 peserta dari berbagai negara.

Dengan mengangkat tema "Islam and Cultural Diversity," program WISDOM secara resmi dibuka pada hari pertama oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni, Dr. Ahmad Hasan Asy'ari Ulama'I, M.Ag.

Acara dimulai dengan pengantar dari Agus Mutohar, M.A., Ph.D., selaku Kepala International Office UIN Walisongo. Dalam sambutannya, beliau memperkenalkan UIN Walisongo sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Jawa Tengah. Beliau juga menjelaskan bahwa tujuan utama penyelenggaraan WISDOM setiap tahun adalah untuk mempromosikan nilai-nilai keragaman dan menekankan bahwa perbedaan adalah keunikan, bukan hal yang negatif. Melalui program International Summer Course ini, diharapkan para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusiasme dan semangat tinggi, sambil belajar lebih dalam tentang budaya Indonesia.

Wakil Rektor III, Dr. Ahmad Hasan Asy'ari Ulama'I, M.Ag., memberikan sambutan kedua sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam pidatonya, beliau membahas tentang keragaman budaya dan agama di Indonesia. Menurutnya, tema "Islam and Cultural Diversity" sangat relevan dengan kondisi dan isu global saat ini. Beliau juga berharap program ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat silaturahmi dan hubungan antarbangsa, meskipun terdapat perbedaan agama dan budaya di tingkat internasional.

Pada hari pertama program WISDOM 2024, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Misbah Zulfa Elizabeth, M. Hum., Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo. Dalam diskusi tersebut, beliau membahas topik "Keberagaman Budaya dalam Perspektif Islam." Prof. Dr. Elizabeth menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari pakaian tradisional dan arsitektur bangunan hingga berbagai ritual adat yang masih dilestarikan di banyak daerah.

Beliau memberikan contoh keragaman budaya yang terlihat dari pakaian tradisional, seperti hijab yang dikenakan oleh Muslim Indonesia dan pakaian adat Jawa yang sering digunakan dalam berbagai acara. Selain itu, beliau juga menyoroti perbedaan konsep kecantikan antar suku, seperti pada suku Dayak, di mana wanita dianggap cantik jika memiliki daun telinga yang panjang. Contoh tersebut dikaitkan dengan budaya Afrika yang menilai kecantikan berdasarkan bentuk bibir.

Prof. Dr. Elizabeth juga menekankan pentingnya memahami keragaman untuk menghindari sikap etnosentrisme, yaitu pandangan yang menganggap budaya sendiri lebih superior dibanding budaya lain. Sikap ini kerap memicu stereotip dan prasangka negatif yang dapat mengganggu persatuan. Beliau menegaskan bahwa keragaman, baik dalam ajaran Islam maupun dalam konteks budaya, seharusnya dilihat sebagai kekuatan yang mampu menyatukan.

Pada sesi ini, peserta juga diajak untuk memahami bagaimana keragaman budaya di Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia internasional dalam menciptakan harmoni di tengah perbedaan. Diskusi yang interaktif dan melibatkan peserta dari berbagai negara ini semakin memperkuat tujuan WISDOM sebagai platform global untuk mempromosikan nilai-nilai inklusivitas, demokrasi, dan kerukunan antarbangsa.

Peserta WISDOM 2024 turut diperkenalkan dengan budaya Indonesia, seperti wayang, batik, dan tarian tradisional. Mereka juga berkesempatan untuk mencoba simulasi pembuatan wayang, menggambar batik, serta mempraktikkan tarian tradisional. Acara ditutup dengan pertunjukan tari dari berbagai negara dan refleksi bersama tentang pentingnya merayakan keberagaman di dunia.

Dengan semangat tinggi yang ditunjukkan oleh para peserta, WISDOM 2024 diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara Islam dan keragaman budaya dalam konteks global.

Sumber : http://walisongo.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun