Mohon tunggu...
Davif Putra Sanjaya
Davif Putra Sanjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan

12 Desember 2024   12:56 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://walisongo.ac.id/icre-2024-wamenag-tekankan-pentingnya-pelestarian-lingkungan-berbasis-nilai-keagamaan/

UIN Walisongo Online, Semarang -- Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Romo H. Raden Muhammad Syafi'i, SH., M.Hum., menekankan pentingnya kontribusi umat Islam dalam melestarikan lingkungan pada Sesi Pleno 1 International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024. Acara tersebut diadakan di MG Setos Hotel, Semarang, pada hari Rabu, 11 Desember 2024. 

Dalam presentasinya, Wamenag Syafi'i mengutip Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 30 untuk menekankan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Ia menyatakan bahwa sebagai khalifah, manusia bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan lingkungan. "Agama kita adalah agama yang mendukung pelestarian lingkungan," tegasnya. 

Selanjutnya, Wamenag Syafi'i juga menyampaikan hadis Nabi Muhammad SAW yang mendorong umat Islam untuk menanam pohon, bahkan dalam situasi yang sangat mendesak. "Ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa jika besok adalah kiamat, menanam pohon hari ini tetap dianggap sebagai ibadah," ujarnya, menekankan pentingnya tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam. 

Wamenag Syafi'i menekankan peranan institusi di bawah Kementerian Agama, terutama Universitas Islam Negeri (UIN), dalam mendukung pelestarian lingkungan berdasarkan nilai-nilai agama. "Tugas kami di Kementerian Agama dan UIN adalah mencari sumber daya untuk melestarikan lingkungan berdasarkan landasan agama," katanya. "Harapannya, UIN Walisongo Semarang, sebagai perguruan tinggi unggul, dapat menghasilkan karya ilmiah tentang pelestarian alam," tandasnya. 

Menurut Wamenag, usaha untuk melestarikan lingkungan tidak dapat terbatas pada konsep dan kajian teologis saja. Ia juga mendorong agar ada penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari. "Tidak hanya berhenti di situ, tetapi praktiknya juga harus dilaksanakan," tegasnya. 

Konferensi ICRE 2024 ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat kolaborasi antara agama dan upaya pelestarian lingkungan, sejalan dengan visi Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. 

Sumber : http://walisongo.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun