Mohon tunggu...
Davif Putra Sanjaya
Davif Putra Sanjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Franz Wijsen Menegaskan Ajaran Agama Menjadi Landasan dalam Melestarikan Lingkungan

12 Desember 2024   10:52 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://walisongo.ac.id/icre-2024-franz-wijsen-tekankan-ajaran-agama-harus-jadi-landasan-pelestarian-lingkungan/

UIN Walisongo Online, Semarang -- Prof. Dr. Franz Wijsen, seorang dosen dari Radboud University di Belanda, menjadi pembicara dalam Sesi Pleno pada acara International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024 yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang. Acara ini berlangsung di Hotel MG Setos, Semarang, pada tanggal 11 hingga 12 Desember 2024. 

Dalam presentasinya, Franz menekankan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin rumit."Masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah sendirian. Kita harus bekerja sama untuk menemukan solusi dan bergerak sebagai satu kesatuan," kata Franz. 

Franz juga menyajikan sejumlah data mengenai perkembangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 1,5%, urbanisasi meningkat sebesar 4,1%, dan pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 61%. Selain itu, persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mengalami penurunan dari 17,4% pada tahun 2003 menjadi 19,43%. Data tersebut diperoleh dari statistik yang dirilis pada 2 Oktober 2024. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan berbagai tantangan lingkungan. 

Franz mengungkapkan bahwa tantangan lingkungan yang dihadapi Indonesia mencakup pencemaran air, tanah, dan udara. Salah satu contohnya adalah Sungai Citarum, yang pada tahun 2024 tercatat sebagai salah satu dari tiga sungai terpolusi tertinggi di dunia. 

Selain itu, pencemaran udara juga menjadi fokus utama. Franz menjelaskan bahwa sekitar 70% sampah plastik di Indonesia dibakar, yang menghasilkan gas beracun dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dalam kondisi ini, Indonesia tercatat sebagai negara kedua terbesar penghasil emisi gas rumah kaca di dunia. 

Dalam kesimpulannya, Franz mengingatkan akan pentingnya peran agama dalam upaya menjaga lingkungan. Ia menekankan bahwa ajaran agama menggarisbawahi pentingnya pelestarian lingkungan, dan berharap semakin banyak orang yang mengamalkan prinsip tersebut. 

Acara ini diharapkan menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan nyata dalam upaya melestarikan lingkungan, dengan menekankan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga agama. 

Sumber : http://walisongo.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun