Mohon tunggu...
David William Wuwungan
David William Wuwungan Mohon Tunggu... Lainnya - Daddy | Musician | Servant of God

Seseorang yang baru aja belajar untuk menuangkan apa yang dipikirkan ke dalam sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agent of Change, Menurut Kisah Perempuan Samaria

6 Desember 2021   19:54 Diperbarui: 6 Desember 2021   20:10 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sebuah produk dapat dikenal dan diterima oleh pasar tergantung pada bagaimana team marketing bergerak dalam mempromosikan produk tersebut.”

Peran marketing sangat berdampak besar terhadap laju pertumbuhan dalam sebuah perusahaan. Setiap mereka memiliki strategi khusus dalam memasarkan produk yang mereka miliki dengan tujuan supaya produk tersebut dikenal oleh masrayakat bahkan dapat diterima sehingga masyarakat dapat beralih dari produk lama dan memilih produknya untuk mereka konsumsi.

Setiap agen marketing tentulah bukan orang-orang gampangan. Hal ini dikarenakan posisi mereka sebagai ujung tombak dari sebuah perusahan. 

Richar I. Lester menyatakan bahwa: kepemimpinan suatu konsep menajemen yang garis besarnya merupakan suatu seni memengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara yang bijak, smart melalui teladan, kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan memiliki team work yang bersemangat dalam mencapai tujuan organisasi bersama. 

Tidak heran jika setiap mereka yang ingin terjun ke dalam dunia marketing pada akhirnya mendapatkan pelatihan khusus, seleksi ketat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang harus melewati banyak tes sebelum ditempatkan untuk melakukan tugasnya di lapangan.

Pada dasarnya, setiap kita, orang yang percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satu-Nya, saat kita menyatakan iman kita kepada Yesus, secara tidak langsung kita diangkat menjadi agen marketing Allah di dunia ini. 

Sebagaimana tertulis secara tersurat di dalam Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. 

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Artinya setiap kita orang yang percaya, memiliki tanggungjawab untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Yesus. Masing-masing kita merupakan seorang agen marketing dengan produk yang kita miliki yaitu Kisah Para Rasul 4 : 12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Yaitu nama keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Inilah produk kita yang harus kita kenalkan kepada masyarakat bahkan kepada seluruh dunia sehingga mereka dapat mengenal bahkan mereka terima sehingga mereka dapat mengonsumsinya dalam kehidupan pribadi serta keluarga mereka.

Jadi jangan heran ketika kita harus melewati pelatihan-pelatihan khusus untuk memantapkan pemahaman kita terhadap produk kita yaitu Keselamatan yang hanya ada di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, bahkan terkadang kita perlu melewati tes-tes yang menguras tenaga, waktu bahkan tidak sedikit dana untuk dapat melewati tes tersebut sebagai uji kelayakan kita. 

Bahkan sebelum kita memperkenalkan dan menawarkan pada dunia kita seharusnya menjadi contoh pengguna yang setia, artinya kita sendirilah testimoni dari produk yang kita tawarkan tersebut sehingga masyarakat dapat melihat langsung kualitas dari produk tersebut dari diri kita.

Belajar dari sumbernya langsung, yaitu Yesus sediri saat Ia memperkenalkan produk Keselamatan yang Ia bawa, Ia menjadikan dirinya sebagai testimoni sehingga setiap orang dapat melihatnya sendiri bahkan menilai kelayakan produknya, sehingga orang-orang beralih menggunakan produk yang ditawarkan-Nya dan mereka mengalami satu perubahan setelah beralih menggunakan produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun