Mohon tunggu...
David Tjan
David Tjan Mohon Tunggu... profesional -

David Tjan adalah Seorang Praktisi dibidang Bursa Valuta Asing (Forex). Saat ini juga mengajar secara online maupun private, bagi yang ingin menekuni bidang Bursa Forex.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Logika Menabung dalam Bentuk 'Emas' Logam Mulia

24 Februari 2014   23:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat harga 'emas' mencapai puncaknya sekitar $1880/Troy Oz. Saya seperti orang gila; demam emas, beli sana-sini dan tidak perduli harga berapapun yang penting adalah 'Logam Mulia' ; yup benar hanya merk logam mulia dari PT. ANTAM. Semua orang mencemooh saya gila beli saat harga tinggi, kemudian saya jawab ; saya beli dengan tujuan MENABUNG bukan untuk Investasi (jika untuk investasi ; cukup lewat bursa loco sebab bisa buy dan sell dan liquid setiap saat). Lagipula jika mendesak kapanpun emas dapat dijual, atau digadaikan.
Tahun 2013, harga emas tercatat turun tajam. Saya semakin 'gila' mencarinya. Namun sayang hampir semua pedagang emas tidak ada yang mau melepas emasnya. Ya sudah, terpaksa beli sebisanya aja.
Pernah saya ditanya oleh pedagang emas ; kenapa menabung dalam bentuk emas, apa tidak takut akan potongan harga saat buy back (jual) nantinya ??. Saya jawab ; Saya percaya hukum ekonomi, saya percaya siklus ekonomi. Dan saya belajar bahwa "Nilai Emas" adalah Sama Dengan "Nilai Real" dari Mata Uang. Sebab dulu saya sekolah dibenamkan ; Bahwa 'Nilai Emas' Tidak Terpengaruh oleh 'INFLASI' maupun 'DEVLASI'

-------------------- Tercatat Harga Beli Emas Tertinggi , yang saya beli Rp. 535000/gram, kemudian harga emas turun hingga level +/- Rp. 470000/gram. Pada hari ini 24/02/2014 tercatat harga emas Rp. 549000/gram:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun