Mohon tunggu...
David Solafide
David Solafide Mohon Tunggu... lainnya -

'Life is very short and there's no time for fussing and fighting, my friends' The Beatles. Do join English Community http://english-comm.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor

Anjing Buduk

10 Oktober 2010   01:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suatu sore, ketika saya tiba di rumah, saya melihat seekor anjing kurus dan berkudis sedang berbaring di depan pintu pagar rumah kontrakan saya. Saya mencoba mengusirnya, tetapi dia tidak bergeming. Dia nampak begitu lemah untuk menggerakkan tubuhnya. Dia memandang saya dengan mengiba. ‘Kelaparan,’ pikir saya. Maka, saya memberinya makan. Dengan lahapnya dia menghabiskan makanannya. Saya menyuruhnya pergi, tetapi dia tidak bergeming. ‘Ah, mungkin dia masih lemah. Besok pagi, kalau dia sudah kuat, pasti dia akan pergi,’ saya mencoba untuk mengerti kondisinya.

Keesokan paginya, anjing kurus dan berkudis itu masih berbaring di depan pintu gerbang. Saya memberi dia makan sekali lagi dengan harapan dia akan segera pergi. Namun, ketika saya tiba di rumah sore itu, anjing kurus dan berkudis itu masih di depan pintu gerbang. Melihat kedatangan saya, dia mengibas-ngibaskan ekornya. Lucu, tetapi berkudis. Kudisan yang lucu. Saya menyuruh dia masuk ke halaman dan memberi dia makan. Dia melompat-lompat dan menyalak kegirangan.

Minggu pagi, saya memandikan si kudis dan mengolesinya dengan saleb obat kulit. Beberapa hari kemudian, bulu-bulunya rontok semua. Tak lama kemudian, dia menjadi seekor anjing lucu dan menggemaskan. Dia menunjukkan kesetiaannya kepada saya. Dia tidak perduli apakah saya ini koruptor atau bukan, penipu atau bukan. Dia sangat loyal.

Jadi, jika saya – yang adalah manusia – tidak menunjukkan loyalitas saya kepada orang yang telah berbuat baik kepada saya, maka saya tidak lebih baik daripada anjing buduk. Maka, jangan heran, kalau saya menunjukkan loyalitas saya kepada orang yang telah mengangkat saya pada posisi saya sekarang ini. Saya tidak perduli apakah dia seorang penipu atau bukan, seorang koruptor atau bukan, seorang pengkhianat bangsa atau bukan. Bagi saya, orang itu harus saya senangkan hatinya karena saya tidak ingin kalah dari seekor anjing buduk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun