Mohon tunggu...
David Solafide
David Solafide Mohon Tunggu... lainnya -

'Life is very short and there's no time for fussing and fighting, my friends' The Beatles. Do join English Community http://english-comm.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Love is Blaen

18 April 2011   08:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang gadis berumur 20-an nekat menikah dengan pria berumur 56 tahun. Mereka saling mencinta. Tentu saja, pernikahan mereka tidak mendapat restu dari pihak keluarga si gadis. Bahkan, pihak keluarga si gadis menentang keras pernikahan mereka. Setelah tiga bulan mengarungi bahtera rumah tangga, pasangan yang seperti cucu dan kakek itu mengakhiri hidup mereka. Akhir yang tragis. Demikian kata berita di TV belum lama ini.

Love is blaen. Kata ‘blaen’ adalah bahasa Jawa yang berasal dari kata ‘bilai’ artinya berbahaya, membahayakan, celaka, atau mencelakakan.

Kisah lain. Seorang gadis jatuh cinta sampai terkiwir-kiwir kepada cowok yang dikenalnya lewat fb. Si gadis pergi meninggalkan rumah untuk menemuai kekasih fb-nya itu. Mereka kemudian ‘hidup bersama’ selama beberapa hari. Nasib baik, sang ayah dapat menemukan mereka dan membawa si gadis pulang. Lagi, love is blaen.

Berikut ini sebuah kisah nyata yang saya lupa sumbernya. Seorang anak terlalu disayang oleh ibunya. Tak pernah sekalipun si ibu memarahi apalagi memukul dia. Sang anak bertumbuh menjadi pemuda liar, bengal, dan bahkan jahat. Karena beberapa tindak kejahatan yang dilakukannya. si pemuda dijatuhi hukuman mati. Sebelum eksekusi, sang pemuda diberi kesempatan untuk menyampaikan permintaan terakhir.

“Aku ingin menyusu pada ibuku,” kata sang pemuda.

Sang ibu dijemput dan dipertemukan dengan anaknya. “Permintaanmu itu aneh, anakku,” kata sang ibu setelah mendengar permintaan terakhir anaknya. “Tetapi, karena aku terlalu sayang padamu, kukabulkan permintaanmu.”

Sang ibu membuka kutangnya dan pemuda itu mulai menyusu di dada ibunya. Tiba-tiba, dia menggigit puting susu ibunya hingga luka, berdarah. Mendapat perlakuan seperti itu, sang ibu sangat terkejut dan dengan refleks dia menampar wajah anaknya itu berkali-kali.

“Lagi, Bu. Tampar lagi wajahku. Tampar lagi, Bu. Sejak kecil ibu tidak pernah memarahi apalagi menampar aku. Seandainya dulu ibu memarahi dan menampar aku ketika aku nakal, aku tidak akan menjadi penjahat. Dan, kalau aku tidak menjadi penjahat, aku tidak harus menjalani hukuman mati hari ini.”

Sang ibu terlalu menyayangi anaknya, dan karena itu dia tidak pernah memarahi apalagi memukul si anak. Akibatnya si anak menjadi penjahat. Love is blaen.

Brian May benar ketika dia menyanyikan “Too much love will kill you if you can’t make up your mind …….” (ds)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun