Tim study banding DPR ke Afsel sudah tiba kembali di tanah air dan mereka ….
Apa yang mereka peroleh dari study banding itu?
Baca ini. Vena Melinda, salah satu anggota tim, mengatakan bahwa ternyata pramuka di Afsel tidak dibiayai dengan dana pemerintah, melainkan dengan dana dari NGO, non-government organiza …..
Luar biasa!
Memang! Dan, informasi itu sangat berguna bagi perkembangan kepramukaan di Indo ….
Maksudku, hanya untuk mendapatkan informasi seperti itu biayanya sangat luar biasa besarnya.
Informasi memang mahal. Tetapi, dengan informasi yang mahal ini, kita akan …..
Informasi ini belum lengkap, ia harus dibandingkan lagi dengan informasi tentang kepramukaan di belahan bumi yang lain, kutub utara, misalnya. Para anggota DPR itu harus juga mengadakan study banding di sana. Dan, mereka akan sangat terkesan, karena pramuka di kutub utara didanai oleh Pinguin Corporation.
Oh ya?!
Dan para anggota DPR yang mengadakan study banding tentang pertanian itu akan membawa laporan bahwa ternyata padi memiliki nama Latin ‘Oriza Sativa’. Tim ini akan bangga menyampaikan laporannya, karena mereka berpikir bahwa para pakar di IPB dan institusi-institusi pertanian di Indonesia belum mengetahui informasi berharga tersebut. Bayangkan, dengan biaya yang ‘tidak begitu besar’ mereka mendapatkan informasi yang ‘sedemikian berharga’.
Betul, betul, betul, …..
Betulnya satu kali saja!
Ya, ya, ya, ….
Yanya satu kali saja!
Kenapa?
Satu kali kebodohan biayanya jauh lebih besar daripada sejuta hikmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H