Mohon tunggu...
David Siallagan
David Siallagan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri IT Del

Bersyukur atas segala hal merupakan pondasi dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Design Thinking? Serta Perbandingannya dengan Lateral Thinking?

31 Maret 2021   00:10 Diperbarui: 31 Maret 2021   00:46 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Design Thinking

Design thinking adalah pencarian keseimbangan magis antara bisnis dan seni, struktur dan kekacauan, intuisi dan logika, konsep dan eksekusi, main-main dan formalitas, serta kontrol dan pemberdayaan. Design thinking sendiri merupakan proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefenisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternative yang mungkin tidak langsung terlihat oleh pemikiran kita. Dalam artian khusus design thinking merupakan pendekatan berupa solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi disekitar. Sebagai contoh dalam bisnis pembuatan sebuah kapal disamosir ditemukan masalah design yang diperlukan pada pembuatan kapal yang nyaman dan menarik bagi penumpang. Ada beberapa tahapan dalam proses Design Thinking, yaitu:

  • Empathise yaitu mendapatkan empatik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Pada tahap ini, dilakukan analisis empati dalam pemenuhan kategori pembuatan kapal sehingga orang-orang dapat merasa nyaman ketika kapal selesai dan siap digunakan.
  • Define yaitu pengumpulan informasi dari tahap empathise yang kita buat. Sehingga nanti kapal memiliki fitur, fungsi, dan elemen lain yang mampu menyelesaikan masalah design pembuatan kapal.
  • Ideate merupakan proses untuk menghasilkan ide yang mana kita telah memahami dengan jelas masalah sehingga kita dapat menentukan solusi dan jalan keluar terbaik untuk masalah tersebut.
  • Prototype terdiri dari solusi dari masalah yang kita hadapi yang berupa versi dalam bentuk produk yang murah namun sudah diperkecil.
  • Test adalah tahap terakhir design thinking yang mana bersisi produk lengkap yang berisi solusi terbaik yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya.

Sumber: (elearningindustry.com)
Sumber: (elearningindustry.com)

Lateral Thinking

Lateral thinking adalah cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk msalah terselesaikan melalui metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang biasanya akan diabaikan oleh pemikiran logis (Edward De bono, 1967). Menurut saya lateral thinking berarti kita mencari solusi dari sebuah masalah namun dengan solusi diluar nalar atau solusi bukanlah solusi yang secara umum dipikirkan orang lain. Sebagai contoh pada saat kebakaran hutan yang terjadi di benua Australia, kebakaran yang menghanguskan beribu hektar hutan, membunuh jutaan hewan, dan merusak seluruh ekosistem hutan. Kalau secara umum, solusi yang dapat dilakukan adalah memadamkan api menggunakan air sebanyak-banyak nya supaya api segera padam dan tidak menyebar. Namun ada beberapa solusi lain yang dianggap gila oleh kebanyakan orang, yaitu dengan membakar hutan yang hendak dilewati  kobaran api guna mencegah api semakin menyebar. Maksudnya adalah membakar jalur terusan api yang hendak dilewati oleh kobaran api karena lebih baik memotong jalurnya dari pada menghentikannya. Karena hal itu, solusi ini dianggap tidak baik oleh kebanyakan orang. Namun pada akhirnya solusi diluar nalar ini merupakan solusi yang lebih baik dan lebih cepat dibanding memadamkan apinya secara langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun