Mohon tunggu...
David Putra
David Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama lengkap saya David Putra Setiawan, Hobi saya Traveling dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Ideologi Grass Root ala PDI Perjuangan di Era Digital

13 Juli 2023   00:09 Diperbarui: 13 Juli 2023   00:24 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas menghasilkan, Iklim politik Indonesia sekarang di tengah era digital dan post-truth pun memberi dampak mendalam yang menguji sikap kepemimpinan serta karakter orang Indonesia. 

Popularitas internet yang terus meningkat telah mempengaruhi pemikiran beberapa pembuat kebijakan pada periode saat ini untuk melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan internet di Indonesia. Agenda investasi internet di abad 21 ini adalah untuk memperkuat nasionalisme dan patriotisme di Indonesia yang kini dipantau oleh berbagai sensor pemerintah. PDIP sendiri terbentuk dari penggabungan lima partai politik yang salah satunya adalah Partai Nasionalis Indonesia.

Ideologi Grass Root dalam konteks PDI-P berasal dari pendekatan politik yang berfokus pada masyarakat aktif dari berbagai lapisan dan kelompok, terutama masyarakat yang lebih rendah dan terpinggirkan. Penggabungan ini didukung bukan karena kondisi politik rezim Orde Baru yang mengharuskan mereka bergabung membuat partai baru, dengan tujuan memperjuangkan cita-cita Indonesia yang demokratis. Pelembagaan partai yang kuat juga disebabkan karena adanya simbol-simbol partai yang diasosiasikan secara empiris. Sosok Bung Karno dan Megawati dipandang sebagai sosok teladan yang mampu memajukan politik partai dari elite hingga akar rumput.

Politik grass root yang membantu kandidat mendapatkan momentum. Realitas ini memperlihatkan bahwa perilaku politik grass root tidak ingin kehilangan momentumnya karena janji-janji politik kandidat sebelumnya tidak membawa perubahan yang berarti masyarakat. Setiap calon harus bisa mengirimkan dana langsung ke grass root untuk berinvestasi dan mengatasi masalah-masalah yang penting bagi kesejahteraan rakyat dan negara. Selain pola kaderisasi yang berjenjang, adanya paham dan doktrin yang kuat dari pendukungnya di tingkat akar rumput, sehingga basisdukungan nasional PDI Perjuangan selama ini cenderung stabil di tingkat.

adanya paham dan doktrin yang kuat dari pendukungnya di tingkat grass root, sehingga basis dukungan PDI Perjuangan selama ini cenderung stabil di tingkat nasional.

Saran

Mengkaji ideologi Grass Root ala PDI Perjuangan di era digital adalah langkah yang penting untuk memahami bagaimana partai politik dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi dalam membangun basis massa dan memperkuat


Pelajari sejarah dan nilai-nilai PDI Perjuangan: konflik sejarah dan nilai-nilai dasar partai tersebut untuk memahami ideologi Grass Root ala PDI Perjuangan. Pelajari tugas paruh waktu, pidato, dan pemikiran penting untuk pekerja paruh waktu. Ini akan membantu Anda memahami tujuan, visi, dan prinsip ideologis yang mendasari PDI Perjuangan.

Pertimbangkan transformasi digital: Pahami bagaimana transformasi digital memengaruhi partai politik dan perubahan dalam partai politik. Pertimbangkan perubahan dalam komunikasi kebijakan, kampanye online, dan aktivitas politik melalui media sosial dan platform digital lainnya. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam adaptasi PDI Perjuangan terhadap perubahan ini.

Analisis strategi dan praktik: Membahas strategi dan praktik Grass Root yang diterapkan PDI Perjuangan di era digital. Misalnya, bagaimana partai menggunakan media sosial untuk terlibat dengan publik, menyebarluaskan gagasan kebijakan, dan memobilisasi warga? Analisis ini akan memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi peserta saat membangun fondasi pasar massal secara online.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun