- Partai-Partai Besar Mendominasi Dapil: Dalam banyak dapil, partai-partai besar seperti PDI-P, Golkar, atau Gerindra memiliki dominasi yang kuat karena sumber daya yang lebih besar, jaringan kampanye yang lebih luas, dan calon-calon yang terkenal. Partai-partai kecil mungkin bersaing, tetapi cenderung kesulitan menyaingi dominasi partai besar.
- Calon-Calon Terkemuka: Meskipun banyak calon yang maju, hanya beberapa calon yang benar-benar memiliki peluang besar untuk menang. Calon yang memiliki jaringan politik, modal, dan dukungan partai besar cenderung mendominasi dapil, sementara calon dari partai kecil atau independen sering kali sulit bersaing. Ini menciptakan persaingan yang lebih mirip dengan oligopoli, di mana hanya ada beberapa pemain dominan.
Contohnya:
- Di dapil dengan partai-partai besar yang memiliki basis kuat, pemilih cenderung memilih calon dari partai tersebut karena popularitas, dukungan sumber daya, dan sejarah partai yang kuat di daerah tersebut.
- Sementara calon independen atau dari partai kecil harus bekerja lebih keras untuk menonjolkan diri, mereka sering kali kalah bersaing dengan calon yang memiliki dukungan finansial dan politik yang lebih kuat.
 3. Pengaruh Sistem Pemilu Terhadap Jenis Pasar Politik di Dapil
Sistem pemilu yang digunakan dalam pemilihan DPR, seperti sistem proporsional dengan daftar terbuka, juga memengaruhi bagaimana jenis pasar ini berfungsi. Dalam sistem ini, partai-partai politik mencalonkan sejumlah kandidat, dan pemilih dapat memilih baik partai maupun calon tertentu. Beberapa implikasinya adalah:
- Pemilih Memilih Calon atau Partai: Dalam sistem ini, pemilih tidak hanya memilih partai, tetapi juga dapat memilih calon dari partai yang sama. Ini menambah lapisan diferensiasi, karena calon dari partai yang sama bisa bersaing satu sama lain untuk mendapatkan suara pemilih.
- Partai Besar Mendominasi dalam Dapil Lebih Besar: Di dapil dengan alokasi kursi yang lebih besar, partai besar sering kali mendominasi, karena mereka mampu mencalonkan lebih banyak calon dan memiliki strategi yang lebih efektif untuk memenangkan suara.
 4. Pasar Monopoli dalam Kasus Dapil Tertentu
Dalam beberapa situasi khusus, sebuah dapil dapat mencerminkan pasar monopoli politik, meskipun ini jarang terjadi dalam sistem demokrasi. Ini bisa terjadi ketika ada calon tunggal atau partai dominan yang tidak memiliki kompetitor kuat dalam dapil tersebut. Ini sering kali terjadi di daerah di mana satu partai politik telah mendominasi selama beberapa periode pemilu, dan calon-calon dari partai lain tidak mampu menantang dominasi tersebut.