Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia, pernah mengemukakan gagasan yang sangat inspiratif: "Tidak ada siswa yang bodoh, yang ada hanyalah mereka yang belum mendapatkan guru yang hebat." Kalimat ini menggugah kita untuk memandang pendidikan dari perspektif yang lebih luas dan mendalam. Menurutnya, setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, dan tantangan utamanya adalah bagaimana kita, sebagai pendidik, mampu mengoptimalkan potensi tersebut.
Pernyataan ini membawa pesan kuat bahwa keberhasilan siswa tidak semata-mata bergantung pada kecerdasan bawaan, tetapi juga pada peran guru yang mampu membimbing mereka dengan tepat. Guru yang hebat bukan hanya seorang pengajar materi, melainkan juga seseorang yang mampu menyesuaikan pendekatan sesuai kebutuhan siswa, memahami cara berpikir mereka, dan memberikan motivasi serta dukungan emosional yang diperlukan.
Sering kali, anak-anak yang dianggap "bodoh" sebenarnya hanya belum menemukan cara belajar yang sesuai dengan mereka atau merasa kurang percaya diri karena pengalaman belajar yang kurang menyenangkan. Di sinilah pentingnya kehadiran seorang guru yang tidak hanya mengajarkan materi akademis, tetapi juga menginspirasi, memotivasi, dan memberikan perhatian khusus pada perkembangan individu siswanya.
Surya mencontohkan bahwa dengan pendekatan pengajaran yang tepat, bahkan siswa yang semula dianggap lemah dalam bidang tertentu bisa berubah menjadi luar biasa. Di sinilah letak tanggung jawab guru, untuk terus mengembangkan diri, mencari metode yang kreatif, dan memahami bahwa setiap siswa itu unik. Dengan keyakinan bahwa setiap siswa memiliki potensi, guru yang hebat mampu menjadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan penuh makna, sehingga siswa dapat mencapai prestasi terbaik mereka.
Filosofi Yohanes Surya ini seharusnya menjadi pegangan bagi setiap pendidik, bahwa tidak ada batasan bagi siswa untuk belajar jika didukung oleh guru yang mau berusaha dan memahami kebutuhan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H