Setiap desa pasti memiliki potensi yang tersembunyi dan dapat digali untuk kemajuan wilayah desa itu sendiri. Namun, desa juga tidak menyadari potensi yang ada pada wilayahnya sehingga belum tergali secara optimal (Amaru et.al, 2013). Potensi suatu desa dapat dilihat dalam bentuk spasial yakni lewat penggunaan peta tematik.Â
Pengunaan peta tematik untuk menggali potensi desa saat ini belum maksimal karena beberapa faktor seperti rendahnya sumberdaya manusia desa dalam mengoperasikan teknologi GIS (Geography Information System) (Bramasta dan Nirwansyah, 2018).Â
Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan wadah bagi pemerintah desa yang ingin membuat peta tematik untuk kebutuhan perencanaan pembangunan berbasis potensi desa.Â
Wadah tersebut adalah jasa konsultan pemetaan GIS. Namun, sejauh ini jasa konsultan pemetaan GIS konvensional masih memiliki beberapa keterbatasan.Â
Mulai dari lokasinya yang relatif berpusat di daerah perkotaan hingga biayanya yang terbilang mahal. Oleh karena itu, kelompok mahasiswa UM yang tergabung dalam sebuah Tim PKM K UM mengusulkan inovasi berupa pembuatan platform penyedia jasa pemetaan wilayah yang diberi nama "Petamu.id".
Platform "Petamu.id" ini memiliki keunggulan yang berbeda dengan konsultan pemetaan konvensional lainnya, antara lain (1) jasa konsultan pemetaan khusus desa berbasis aplikasi website pertama di Indonesia, (2) tarif pemetaan yang terjangkau yakni Rp1.000.000,00/peta, (3) tim konsultan yang handal dan kompeten di bidang geospasial, (4) website mudah diakses berbagai perangkat gawai/komputer oleh klien sehingga efektif, efisien dan fleksibel, dan (5) tim konsultan Petamu.id memberikan pemaparan kebijakan pembangunan kepada desa.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat memudahkan Pemerintah Desa utamanya yang ada di Kabupaten Malang dalam memetakan potensi wilayahnya yang mana hasil dari pemetaan tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan percepatan pembangunan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H