Bagaikan orang yang kebakaran jenggot, begitulah kira-kira ormas HTI sekarang ini dikarenakan RUU Ormas. Mereka tentu saja panik, karena mereka sangat membenci Pancasila, bahkan menghina-hina Pancasila. Mereka ini adalah ormas yang berasaskan khilafah -yang sangat tidak cocok untuk Indonesia- dan hendak mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi yang mereka yakini.
Mereka bahkan yakin -hakul yakin,meminjam istilah Anas Urbaningrum- bahwa demokrasi adalah ajaran sesatdan haram. Dan dengan gagah berani mereka berdemonstrasi dan bersuara bahwa demokrasi adalah ajaran setan.
Dari gelagatnya, nampak sekali HTI ini adalah kaum munafik dan tidak tahu diri. Kenapa saya bilang begitu? Karena mereka sendiri pun menggunakan instrumen demokrasi untuk menyampaikan pemikiran mereka, yakni bersuara dan berdemonstrasi. Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu ya?
Dan yang lebih ironis lagi adalah , mereka menghina-hina Pancasila. Tentu ini suatu perbuatan yang tidak tahu diri dan bersifat makar. Mereka lahir,makan, hidup dan berpenghidupan di bumi Pancasila ini, namun mereka malah menghina-hinanya. Kalau memang HTI tidak tahu diri seperti itu dan tidak mau mengakui Pancasila sebagai asas mereka, lebih baik mereka HENGKANG dari Indonesia ini ke negara-negara yang tidak ada menganut demokrasi seperti ke Arab Saudi atau Kuwait.
Pergi saja ke sana dan jangan pernah kembali ke negeri ini ! Ini negara Pancasila ,Bung ! Negara ini sudah relatif stabil, tidak usah lagi mengutak-atiknya. Fokus negara ini sekarang adalah memerangi kemiskinan dan mismanagemen yang mengakibatkan KKN, bukannya malah mempertanyakan landasan dasar negara !
Usul saya kepada masyarakat luas adalah, jangan mau terprovokasi oleh ormas-ormas makar seperti ini. Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. Kita tidak perlu menjadi negara yang terpecah-belah seperti Mesir,Suriah, maupun Lebanon.
Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa hanya Pancasila-lah ideologi kita, dan mari kita ajarkan dunia tentang makna persatuan dan kesatuan seperti yag ada di Pancasila.
Salam Pancasila !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H