Mohon tunggu...
David kristanto
David kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Lahir di Banyuwangi | Geografi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Memang Harus Meletus

27 Juli 2019   09:03 Diperbarui: 27 Juli 2019   13:20 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: geodomehome.com

Beberapa hari ini bermunculan berita bahwa Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Bromo sedang erupsi, dan beberapa bulan yang lalu Gunung Sinabung juga kembali memuntahkan material yang ada didalam perutnya.

Fenomena alam ini tidak bisa kita hindari, karena secara geografis, Indonesia berada pada ring of fire yang dapat diartikan bahwa setiap gunung yang ada di Indonesia memiliki jalur magma yang saling berhubungan.


Mengapa gunung Harus meletus?

sumber: geodomehome.com
sumber: geodomehome.com
Didalam perutnya bumi pada lapisan astenosfer terdapat gerakan konveksi, gerakan tersebut berasal dari pergerakan bumi yaitu inti bumi dan lapisan luar bumi yang bergerak secara berlawanan. Sehingga menyebabkan suhu lapisan diantara keduanya memanas,

sumber: cce.com.br
sumber: cce.com.br
Kita bisa mengibaratkan sebuah teko yang berisi air panas yang sedang mendidih. Apabila tekanan panas sudah maksimal maka teko tersebut akan mengeluarkan gas atau uap.

Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif. Apabila salah satu gunung tersebut mengalami erupsi maka sama halnya mengurangi tekanan yang ada di perut bumi. Sangat berbahaya jika selama satu tahun tidak ada letusan gunung berapi, karena tekanan yang tertahan akan beresiko memicu ledakan gunung api yang lebih dasyat.

Oleh karena itu, mengetahui resiko bencana dan cara penyelamatan diri sangatlah penting bagi Kita, karena bencana akan muncul kapanpun tanpa Kita sadari. Membaca adalah hal yang sangat sederhana untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan kebencanaan beserta adaptasinya. Selain itu tuhan menciptakan fenomena gunung meletus merupakan upayanya untuk menyeimbangkan kehidupan di bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun