Mohon tunggu...
david irawan
david irawan Mohon Tunggu... -

banker

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emansipasi Wanita

24 September 2013   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:28 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379999705843491566

Sejarah emansipasi wanita

Bulan maret telah memasuki minggu terakhir, sebentar lagi kita akan memasuki bulan april di tahun ini. Yang ada di benak orang kebanyakan adalah budaya barat, yakni datangnya suatu tanggal yang ‘menghalalkan’ orang unutk bisa berbohng dan tidak dianggap bersalah. Tanggal itu adalah 1 april, atau orang lebih mneganlnya dengan april mop.

Kita hidup di belahan dunia timur, khususunya indoenssia. Bung krno pernah mengingtakan dalam salah satu pidatonya, Janganlah sekali-kali meninggalkan sejarah. bangsa yang besar adalah bangsa yang menhargai jasa-jasa pahlawannya. Di bulan ini tepatnya pada tanggal 21 april lahirlah seorangn pahlawan bangsa, ra kartini, yang karena jasa-jasanya kita peringati hari kelahirannya sebagai tonggak sejarah emansipasi wanita, tetapi bkan berarti dengan adanya emansipasi wanita kemudian menajdikan wanita lupa dnegan kodratnya. Kaum Wanita bisa disejajarkan dnean kaum pria unutk urusan pendidikan, persamaan hak, dan lain sebaginya, namun mereka tetap berkewajiban unutk melaskanakan tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan oleh pria.

Sungguh mulia kaum ini, sehingga sudah sepantasnya kita sebagai kaum pria menghargai jasa-jasanya. Seperti halnya pahlawan kita, ra kartini, karena jasa-jasanya pada bangsa ini telah mengentaskan kaum wanita dari keterpurukan derajat dan statusnya. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sewajarnya meneeuskan perjuangan pahlawan-pahlawan kita terdahulu, salah satunya ibu kita kartini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun