Mohon tunggu...
David Immanuel Koernawi
David Immanuel Koernawi Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

saya suka main voli

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Plagiarisme Akademisi: Ancaman Terhadap Integritas dan Reputasi Institusi Pendidikan

17 Agustus 2024   18:16 Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Plagiarisme oleh akademisi, terutama profesor, merupakan pelanggaran etika yang membahayakan integritas dunia pendidikan. Sangat penting bagi institusi akademik untuk mengambil tindakan tegas dan transparan ketika kepercayaan publik mulai terkikis oleh tindakan segelintir orang. Bagaimana institusi menanggapi pelanggaran semacam ini akan sangat mempengaruhi reputasi dan kredibilitas mereka di mata masyarakat. 

Reputasi akademis dapat terancam oleh kasus plagiarisme profesor tertentu. Lembaga pendidikan terkait mungkin kehilangan kepercayaan masyarakat karena tindakan ini. Akibatnya, universitas harus melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan terbuka, dan jika terbukti bersalah, mereka harus memberikan sanksi yang tepat. 

Sebagai contoh, kasus plagiarisme yang melibatkan Profesor Kumba Digdowiseiso tidak hanya merusak reputasi pribadi, tetapi juga mencoreng nama institusi pendidikan terkait. Jika masalah ini tidak ditangani dengan tegas dan terbuka, kepercayaan publik serta integritas universitas bisa menurun. Mengingat bahwa integritas akademik adalah kunci dalam menjaga kualitas pendidikan, pelanggaran semacam ini harus segera diatasi untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat. 

Ada juga kasus dugaan plagiarisme yang melibatkan Fathur Rokhman, Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), menjadi perhatian publik setelah beberapa karya ilmiah yang dianggapnya dibuat olehnya diduga menjiplak karya orang lain tanpa memberikan atribut yang layak. Selain merusak reputasinya secara pribadi, tuduhan ini merusak kredibilitas UNNES sebagai lembaga pendidikan tinggi. Kekhawatiran tentang etika dan standar akademik perguruan tinggi muncul karena Fathur Rokhman terus mempertahankan posisinya, meskipun dia diminta untuk mundur. 

Universitas perlu bersikap transparan dan tegas dalam menangani plagiarisme. Universitas yang konsisten dalam menegakkan keadilan akademik akan lebih dihormati dan dipercaya. Tanpa langkah-langkah yang jelas, universitas bisa kehilangan kredibilitas, yang pada akhirnya berdampak pada kepercayaan calon mahasiswa dan pihak lain dalam memilih dan bekerja di institusi tersebut. 

Plagiarisme dalam dunia akademik mirip dengan racun yang menggerogoti akar sebuah pohon. Meskipun pohon itu mungkin tampak kokoh, akarnya akhirnya membusuk dan melemah secara bertahap. Pohon itu akan tumbang dan menghancurkan semua di sekitarnya jika dibiarkan. Hal yang sama terjadi dengan institusi pendidikan; kepercayaan dan reputasi yang dibangun selama bertahun-tahun bisa runtuh jika plagiarisme tidak segera ditangani, yang pada gilirannya akan merusak fondasi institusi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun