Pengujian pengendalian (Test of Controls) dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal entitas dalam mencegah atau mendeteksi dan mengoreksi kesalahan atau kecurangan.
Jenis Pengujian Pengendalian
- Pengamatan (Observation): Auditor mengamati proses atau prosedur yang sedang berlangsung.
- Pengkajian Ulang Dokumen (Inspection of Documents): Memeriksa dokumen untuk memastikan pengendalian telah dilakukan.
- Wawancara (Inquiry): Bertanya kepada karyawan mengenai prosedur pengendalian internal.
- Pengujian Ulang (Reperformance): Auditor melakukan kembali proses untuk memastikan bahwa pengendalian berfungsi sebagaimana mestinya.
Pertimbangan dalam Pengujian Pengendalian
- Relevansi dan Keandalan: Memastikan pengendalian yang diuji relevan dengan risiko yang diidentifikasi.
- Frekuensi: Seberapa sering pengendalian tersebut dilaksanakan.
- Perubahan Sistem: Memastikan tidak ada perubahan signifikan pada pengendalian internal.
Pengujian Substantif Transaksi
Pengujian substantif transaksi (Substantive Tests of Transactions) bertujuan untuk mendeteksi kesalahan material dalam transaksi keuangan. Pengujian ini memberikan bukti langsung tentang ketepatan, kelengkapan, dan validitas transaksi.
Jenis Pengujian Substantif
- Pengujian Perincian Transaksi (Tests of Details of Transactions): Memeriksa rincian transaksi untuk memastikan akurasi dan kelengkapan.
- Pengujian Analitis (Analytical Procedures): Melakukan analisis rasio atau tren untuk mengidentifikasi anomali atau hubungan yang tidak wajar.
Pertimbangan dalam Pengujian Substantif
- Tingkat Materialitas: Menentukan batas toleransi kesalahan dalam pengujian.
- Risiko Deteksi: Menilai kemungkinan bahwa prosedur audit gagal mendeteksi kesalahan material.
- Ketersediaan Bukti: Memastikan bahwa bukti yang cukup dan tepat dapat diperoleh dari pengujian.
Implementasi dan Pelaporan
Setelah melakukan pemilihan sampel, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif transaksi, auditor harus mengevaluasi hasil pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan menyajikan informasi yang wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hasil ini kemudian disusun dalam laporan audit yang memuat temuan, kesimpulan, dan rekomendasi.
Kesimpulan
Pemilihan sampel audit, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif transaksi merupakan elemen kunci dalam proses audit. Pemahaman yang mendalam mengenai ketiga aspek ini akan membantu auditor dalam mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk memberikan opini yang akurat tentang laporan keuangan. Dengan demikian, proses audit dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, serta memberikan nilai tambah bagi entitas yang diaudit.