Mohon tunggu...
David Gorda
David Gorda Mohon Tunggu... -

Bahaya Kapitalisme, terlalu cinta kapital dan dunia, selalu berkonspirasi untuk mendapatkan segala cara semata bagi kepentingan keuntungan pribadi dan kelompok. Tidak perduli akan kerusakan lingkungan. Akibatnya selalu terjadi kerusakan nilai kehidupan dan ketidak seimbangan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prihatin dengan TKA China Masuk Indonesia

14 Juni 2018   16:04 Diperbarui: 14 Juni 2018   16:09 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau ditanya oleh masyarakat para China RRC ini memakai gaya PLANGA-PLONGO. (Dok.Pribadi)

Sebagai penulis, kita sangat menyayangkan banyaknya masuk yang mengaku sebagai TKA China ke Indonesia. Mereka layaknya seperti Cina kebanyakan yang mungkin sudah menjadi WNI. Tapi ketika ditanyakan sesuatu dalam bahasa Indonesia dan Inggris, orang China ini tidak bisa berkomunikasi dengan baik, malah yang keluar bahasa China aslinya dan selalu bungkam planga-plongo. 

Bagaimana mereka bisa masuk ke Indonesia, malah ada yang tidak memiliki dokumen ke imigrasian. Mereka kelihatannya sangat berani berseliweran di berbagai perkotaan Indonesia. Bagaimana peran Imigrasi dalam hal ini khususnya ? Dan Pemerintah Pusat umumnya.

Penulis mengamati selama kepemimpinan Jokowi ini saja para orang China RRC berani masuk secara illegal ke Indonesia dang bisa lengang kangkung cuek bebek jalan jalan (halan halan) di perkotaan Indonesia tanpa rasa takut dan bersalah dengan ketiadaan dokumen keimigrasian mereka (seperti memiki backing aparat). Umumnya mereka para lelaki berjalan minimal dua orang sampai enam orang. 

Pernah terjadi dua orang China RRC menaiki sepeda motor disebuah jalan raya dan dipastikan mereka tidak punya SIM dan KTP untuk bisa legal mengendarai sepeda motor dijalan raya. Sampai hari ini, belum terlihat ada orang China seperti ini ditahan Polisi serta ditindak karena berani mengendarai sepeda motor tanpa surat resmi sama sekali. 

Penulis mencurigai, para orang China RRC ini ada lokasi pemukimannya tapi entah dimana penginapannya diberbagai kota. Kalau melihat sisi keamanan dari persembunyian mereka, dipastikan mereka mencari rumah persembunyian di dalam kompleks pemukiman Cina WNI di Indonesia. Jika kita sebagai penduduk, jika ada wewenang untuk mengrebek para China ini, tentu akan sangat membantu pihak imigrasi Indonesia. 

Mungkinkah para China RRC ini yang terlihat agak banyak adalah manusia penyusup yang ingin menjadi WNI ? atau mereka dipakai nantinya untuk kepentingan manipulasi suara untuk kepentingan Partai dan tokoh tertentu ikut mencoblos pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 ??? Ini baru dugaan saja.

Pihak Kepolisian juga terlihat sangat abai dan kurang tanggap dengan bahaya penyusupan oleh para China RRC ini. Kita ketahui bahwa setiap warga negara China RRC, telah mengikuti wajib militer dinegaranya. Artinya semua warga negara China RRC adalah militer. Tidakkah kasus banyaknya orang China RRC masuk Indonesia adalah merupakan invasi terselubung China RRC ke Indonesia melalui berbagai proyek infrastruktur yang sedang mereka kerjakan secara turnkey project yang membolehkan TKA China kasar masuk bekerja di Indonesia.

Sebaiknya para aparat Kepolisian RI bekerja keras untuk bisa mengungkap sinyalir invasi China RRC ini ke Indonesia. Lalu yang masuk secara Illegal belum pernah diekspose apa maksud mereka masuk ke Indonesia secara Illegal dan beramai ramai ? 

Memang sangat terasa adanya rencana jangka panjang China RRC untuk bisa menguasai Indonesia dengan "gagasaan obor" mereka. Jika kita perhatikan Malaysia saat ini yang Pemilunya dimenangkan oleh Mahattir Muhamad dari Petahana, memang nyata China RRC sangat ingin untuk menguasai Malaysia dan itu pula yang menjadi keprihatinan banyak rakyat Malaysia termasuk yang paling risau adalah Mahattir Muhamad sendiri. Untunglah rakyat Malaysia menyadari ini sehingga tokoh independen Malaysia bisa didukung oleh mayoritas rakyat Malaysia untuk memenangkan Pemilu Malaysia. 

Kita di Indonesia seharusnya bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari Malaysia, bahwa kondisi di Malaysia adalah sangat identik permasalahannya dengan China RRC yang ada masuk ke Indonesia. Marilah kita merenung selama hari hari Idul Fitri 1439H ini untuk berbuat yang terbaik bagi menyelamatkan bangsa dan negara dari cengkraman China Komunis RRC. (David Gorda)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun