Orientalisme sebagai sebuah kajian membentuk rentetan sejarah yang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dimulai dari masa purbakala menuju masa abad pertengahan sampai pada masa abad modern. Keadaan orientalisme di abad modern bukan lagi sebagai bentuk praktik balas dendam seperti yang terjadi pada abad pertengahan.kaum orientalis pada abad modern lebih bersikap objektif terhadap islam sebagai buktinya adalah motif orientalis yang mengkaji keilmiahan Islam.Â
Sebagian akbar pengetahuan keislaman orientalisme sudah mendeskripsikan Islam secara nir semestinya, baik menjadi kepercayaan juga peradaban. Pandangan para orientalisme sudah mengakibatkan kecurigaan dan kebencian terhadap Islam yang relatif mewarnai kunstruk kajian Islam pada Barat. Tetapi demikian, dunamika rakyat berjalan seiring menggunakan perubahan zaman dan semakin tingginya taraf pencerahan rakyat Barat.Â
Globalisasi sudah memungkinkan orang-orang Barat buat mengusut Islam melalui asal-asal yang majemuk dan lebih lengkap. Mereka mulai menunjukan keautentikan persepsi-persepsi yang selama ini mereka pegangi. Ini kiranya yang adalah babak baru dan sekaligus awal kelahiran kajian-kajian yang positif mengenai Islam.Â
Dorongan buat mengusut Islam guna mengatasi perkara Islam sang sarjana-sarjana Kristen Barat itu secara sedikit demi sedikit menunjuk dalam diterapkannya metodologi kajian yang lebih jujur, obyektif dan sangat ilmiah serta relevan menggunakan pengalaman konkret daripada sekedar berpretensi negative Kristen Barat terhadap Islam dan Nabi Muhammad.Â
Beberapa model para pengkaji dan peneliti Islam Kontemporer misalnya Huston Smith, John I, Esposito, John O. Voll dan lain-lain. Serta masih ada jua para tokoh dan pimpinan forum kajian Islam pada Barat yang terdiri menurut orang-orang Muslim misalnya Fazlur Rahman (Almarhum) pada Chicago, Muhsin Mahdi pada Harvard, Mahmud Ayub pada Temple, Ismail al-Faruqi (almarhum) jua pada Temple dan lain-lain. Â
Sarjana-sarjana Barat tadi mempunyai kesamaan lain pada menelaah Islam. Perbedaan kesamaan tadi bisa ditinjau menurut corak output kajiannya yang lebih objektif dan mengutamakan aspek-aspek positif Islam dan yang terpenting bisa mengungkapkan mengenai Islam pada aneka macam aspeknya yang selama ini tak jarang disalahtafsirkan sang para orientalis sebelumnya. pada masa sekarang Barat telah lahir menjadi rona kajian keislaman baru menggunakan visi objektif, penjelasan dan dialogis.Â
Kelahiran Barat Kontemporer dalam awalnya ditandai sang kritik-kritik atas kajian orientalisme dan terjadinya krisis yang terus menggerogoti orientalisme. Timbulnya Kritik paling keras tiba menurut Edward W. Said, dimana kritik-kritiknya tertuang pada karyanya yang sangat monumental Orientalism. Kritik said pada karyanya tadi seolah sudah membuka mata para pengkaji Islam setelahnya buat nir sekedar mengekor dan monoton melenggangkan prototype kajian orientalisme, melainkan bersikap lebih kritis. Kritik-kritik tadi jua sudah memberi pandangan baru bagi lahirnya kajian-kajian yang lebih imbang bahkan netral mengenai Islam. Kajian-kajian yang lebih imbang, objektif dan bahkannetral inilah yang lalu sudah memposisikan dirinya menjadi kajian Barat Kontemporer.Â
 Setelah masa pembencian dan permusuhan tersebut berakhir, maka kaum orientalis memandang islam dengan kebenaran yang terkandung di dalamnya, kaum orientalis dalam mempelajari soal-soal ketimuran, mereka semua menganggap bahwa semua pandangan agama sama-sama baik. Orientalis dalam hal ini juga menghargai Islam, ketika mereka menyatakan penghargaan terhadap Islam. orientalis juga mengunakan cara untuk menulis buku tentang islam, menerbitkan majalah-majalah khusus membahas islam, dunia islam dan umat islam, dan juga mengirim dan menyebarkan missionaris-missionaris Kristen ke negara-negara islam, dengan demikian, dalam perkembangannya, terdapat kontroversi di kalangan orientalis, walau baru Sebagian kecil, namun mulai menunjukan tanda-tanda penilaian obyektif terhadap AL-Qur'an dan kaum muslimin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H