Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Biaya Kuliah di Australia yang Super Mahal Sesuai Kualitasnya

3 Agustus 2022   19:57 Diperbarui: 4 Agustus 2022   09:53 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuliah di luar negeri| Dok Pexels.com/Yan Krukov via Kompas.com

Saya masih ingat ketika Presiden Joko Widodo, dalam kegiatan LPDP November 2020, berpesan pada pelajar Indonesia, apabila mendapat privilege belajar di luar negeri. Gunakan kesempatan emas itu untuk belajar, membangun jaringan. Gunakan kesempatan untuk mengasah karakter, keterampilan yang sangat berguna setelah lulus. 

Gunakan kesempatan belajar di luar negeri, untuk memperkokoh rasa kebangsaan dan keIndonesiaan. Jadilah duta Indonesia, wajah Indonesia di dunia internasional, tunjukkan bahwa Indonesia itu damai dan bersatu.

Saya sangat setuju dengan pernyataan beliau. Sembari belajar di luar negari, banyak hal bisa kita lakukan untuk mendukung Indonesia tercinta. Misalnya dengan mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.

Menggunakan baju batik saat cuaca memungkinkan adalah salah satu cara. 

Mengenalkan pakaian atau tarian atau musik tradisional pada kegiatan-kegiatan kampus. Termasuk jajanan atau makanan khas nusantara. 

Kembali pada pokok bahasan bahwa fenomena uang kuliah mahal memang tidak bisa dihindari. Di dalam negeri dan di luar negeri pun sama. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan memanfaatkan beasiswa dan belajar di sekolah kedinasan. Saya telah mengulas pada artikel terdahulu. 

Kita semestinya juga senang ketika gaji guru atau dosen membaik. Sumber gaji itu sebagian dari uang kuliah yang dibayar mahasiswa. Dengan begitu mereka bisa fokus mengajar di kampus ketimbang memikirkan proyek sampingan demi menjaga dapur tetap ngebul. Semoga pendidikan kita terus membaik dan semakin maju!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun