Vanuatu mendadak ramai diperbincangkan karena 'ceriwis' saat pidato Perdana Menteri-nya pada sidang umum PBB yang digelar 26 September kemarin. Diplomat muda Silvany Austin Pasaribu langsung melibas pidato ceriwis tersebut dengan garang.Â
Silvanya menanggapi dengan mengatakan bahwa Vanuatu bukan perwakilan warga Papua saat menyampaikan hak jawab atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang ditujukan pada Indonesia, dan secara gamblang mengatakan agar Vanuatu tidak usah mendikte urusan domestik negara lain.Â
Saya sendiri jadi penasaran. Vanuatu ini jarang kedengaran. Sekalinya dengar kok karena rese dengan Indonesia. Haha
Berikut beberapa fakta mengenai si kecil ceriwis ini:
1) Vanuatu, yang masuk dalam empat besar negara paling bahagia di dunia, merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 83 pulau, di Samudra Pasifik, Oceania. Di  sebelah timur Australia bagian utara.Â
2) Vanuatu berjarak sekitar 3442 km dari Jayapura. Kira-kira 4x jarak tempuh Jakarta ke Surabaya.
3) Vanuatu memiliki luas sekitar 12.200 kilometer persegi, tidak lebih besar dari pulau Flores yang luasnya 14.300 kilometer persegi. Luas Vanuatu hanya 0,6% dari luas daratan Indonesia yang mencapai 1,9 juta km2. Tidak sampai seperseratusnya luas daratan Indonesia!
4) Jumlah penduduk Vanuatu sekitar 280 ribu jiwa. Kira-kira sejumlah penduduk di kota Kediri, Jawa Timur. Â
5) Vanuatu baru merdeka sejak tahun 1980. Pertama kali dijajah oleh Spanyol, kemudian oleh Prancis dan Inggris. 30 Juli lalu, Vanuatu genap berusia 40 tahun. Perdana Menteri  pertama adalah Walter Lini, seorang pendeta yang akhirnya menempuh jalur politik untuk memerdekakan Vanuatu dari Prancis dan Inggris. Bagi sebagian besar pengagumnya, Pendeta Walter Lini adalah Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela-nya Vanuatu.Â