Yakinlah bahwa apa yang kamu tulis sangat bermanfaat! Â -- Kompasiana
Tadinya saya tidak ingin menuliskan artikel ini. Namun karena membaca kalimat diatas pada topik pilihan Kompasiana, saya jadi terpikir untuk menuliskannya. Tips ini didasari pengalaman pribadi menggunakan aplikasi chatting Whatsapp (WA).Â
Pesan gambar dengan teks
Pernahkah suatu waktu pembaca mendapat pesan di grup chat WA? Yang isinya pesan gambar, sekaligus melekat kalimat penjelasan di bawahnya? Kadang gambar dengan keterangan yang pendek dan ada juga yang panjang. Lalu kita ingin meneruskannya. Yang belakangan lagi ramai misalnya infografis undangan webinar dengan teks di bawahnya.
Sebelum tahu trik bagaimana meneruskannya secara benar, pernah saya meneruskan pesan seperti itu. Namun hanya gambarnya saja yang terkirim. Untuk itu, terkadang jika teks nya singkat, saya ketik ulang. Atau pesannya saya 'screenshoot', lalu kirimkan ke orang atau grup tujuan.Â
Masalah muncul, saat teks keterangan gambar yang ingin kita teruskan itu panjang. Bahkan saking panjangnya ada keterangan...read more.. Tentu kesulitan untuk mengetik ulang. Jika screenshoot pun tidak semua pesan tertangkap.Â
Mengirim gambar lengkap dengan teks keterangan, sebetulnya teknik untuk mencegah distorsi pesan. Apalagi di sebuah grup WA yang anggotanya banyak dan aktif. Namun bagaimana caranya?
Kita sebagai pembuat pesan awal
Awalnya saya melakukannya dengan cara mengirimkan gambar sebagai pesan pertama. Lalu setelah itu mengirimkan teks penjelasannya pada pesan kedua.Â
Nah, ini memiliki kelemahan, manakala pesan pertama terkirim ke suatu grup, lalu ternyata anggota lainnya mengirimkan pesan lain tidak lama berselang. Padahal kita masih mengetik pesan teks yang menjelaskan gambar tadi. Akhirnya jarak pesan kedua menjadi jauh dari pesan pertama. Dan menjadi tidak saling berkaitan. Alhasil yang membaca bingung. Pesan tadi tidak tersampaikan dengan baik.
Contoh nya kita mengirim foto makanan yang sedang kita nikmati ke suatu grup. Setelah terkirim, ada pesan lain dari anggota grup lainnya, yang sama sekali tidak berkaitan. Lalu berikutnya kita mengirim teks menceritakan bahwa makanan itu enak, murah, nama warung yang menjual apa, dan seterusnya. Namun karena terpisah, tidak berurutuan, anggota lain yang membaca bisa saja bingung. Sehingga tidak ada yang menanggapi. Padahal kita niatnya pamer. Hehe